Data Terbuka
Data Literacy

Open Data | Literasi Data Colourbox.de

Tidak semua kelompok masyarakat memperoleh manfaat yang sama dari Internet.  Di Indonesia pun, persentase kaum perempuan yang dapat memiliki akses ke Internet lebih kecil dibandingkan persentase di kalangan laki-laki.

Indonesia bukan saja salah satu negara terbesar dan berpenduduk paling banyak di dunia, melainkan juga menunjukkan angka pertumbuhan penetrasi internet yang termasuk paling tinggi. Namun tidak semua kelompok masyarakat memperoleh manfaat yang sama dari Internet. Di Indonesia pun, persentase kaum perempuan yang dapat memiliki akses ke Internet lebih kecil dibandingkan persentase di kalangan laki-laki. Dan bukan hanya itu: Banyak penelitian membuktikan bahwa secara persentase jauh lebih sedikit perempuan dewasa dan anak perempuan yang memahami Internet sebagai alat, untuk turut mengambil bagian secara aktif dalam kehidupan publik, mendapatkan informasi, dan mengembangkan diri. Kenyataan bahwa pendidikan teknologi informasi komunikasi (TIK) digital pada tahun 2013 dicoret dari kurikulum sekolah di Indonesia, membuat ketimpangan antargender di bidang digital semakin meruncing.
 
Melalui proyek "Starting them Young: Advancing Data Literacy for Girls in Indonesia”, Goethe-Institut mendekati permasalahan ini dengan dua pendekatan berbeda. Di satu pihak, sejumlah ahli pedagogi dan siswi bekerja sama dalam rangkaian lokakarya untuk mengembangkan konsep-konsep yang dapat digunakan di sekolah dalam rangka pengembangan kompetensi informasi, khususnya di bidang data terbuka dan pengetahuan terbuka. Di pihak lain, proyek berupaya meningkatkan kesadaran publik dan pengambil keputusan di bidang pendidikan akan pentingnya pengembangan kompetensi informasi di sekolah dan berusaha agar tema tersebut kembali dimasukkan ke dalam agenda kebijakan pendidikan.
 
“Starting them Young: Advancing Data Literacy for Girls in Indonesia” merupakan proyek bersama Goethe-Institut Indonesien, Inisiatif PASCH, Open Data Labs Jakarta serta World Wide Web Foundation.