Cerita para penerima beasiswa PASCH ketika belajar di Studienkolleg Indonesia

Stipendiaten Studienkolleg Indonesia 2019/2020
© Goethe-Institut Indonesien

Beasiswa Studienkolleg Indonesia dari PASCH merupakan program dari Goethe-Institut yang terbuka untuk semua siswa sekolah PASCH di seluruh Indonesia. Beasiswa ini merupakan suatu langkah besar yang pernah kami capai. Langkah ini memberikan warna tersendiri di dalam riwayat hidup (Curriculum Vitae) kami.
 

Halo! Perkenalkan, kami Kio, Justin, Rafif, Fajar, dan Ellen.

Kami adalah alumni dari Studienkolleg Indonesia yang lulus pada tahun 2020 dan kami adalah penerima beasiswa dari PASCH untuk program persiapan studi di Jerman. Dalam artikel ini, kami akan berbagi mengenai pengalaman di Studienkolleg dan beasiswa PASCH untuk program pra-studi ini.
 
Berkat beasiswa ini, kami dapat menjalani program pra-universitas tanpa menambah beban finansial bagi orang tua karena beasiswa ini mencakup biaya kedua semester di Studienkolleg, seperti administrasi dan Feststellungsprüfung, yaitu ujian akhir Studienkolleg yang dibutuhkan untuk mendaftar di perguruan tinggi Jerman.
 
Tentunya, masing-masing dari kami memiliki pengalaman berkesan tertentu dari masa kami belajar di Studienkolleg Indonesia. Dari Kio, pengalaman yang paling berkesan adalah ketika berhasil menyelesaikan semester 1 dengan nilai rata rata di atas 2,0, sehingga ia berhasil mendapatkan beasiswa penuh (Vollstipendium) yang awalnya hanya beasiswa sebagian (Teilstipendium).

Teman-teman dan lingkungan belajar

Teman-teman dan lingkungan belajar menjadi hal yang paling berkesan untuk Justin dan Rafif. Menurut Rafif, dia merasa bahwa semua teman-temannya sangat berorientasi pada tujuan masing-masing sehingga terbentuk suasana belajar yang mendorongnya untuk selalu bekerja keras. Sedangkan Justin mengingat saat belajar bersama dengan teman-teman sekelasnya di asrama mahasiswa (Studentenwohnheim) sampai sore hari. Dia memutuskan untuk ikut belajar bersama sehari sebelum ujian kimia agar dapat memahami soal-soal yang belum dimengerti saat belajar di kelas.

Bahasa Jerman dalam kehidupan sehari-hari

Berbeda dengan Ellen, baginya pengalaman paling berkesan adalah membiasakan diri berbicara dalam bahasa Jerman. Di satu hal, berbicara dalam bahasa asing sangat menguntungkan, namun hal ini juga menjadi boomerang karena dia suka tertukar-tukar ketika bicara dengan orangtua dan teman-teman di luar lingkungan Studienkolleg.

banyak belajar hal baru

Menurut Fajar, belajar di Studienkolleg Indonesia membuatnya banyak mempelajari hal-hal baru. Secara akademik dia belajar konsep pemahaman dan logika dan non-akademik seperti budaya Jerman dan cara bersikap dengan orang Jerman. Salah satu tantangan terbesar adalah belajar Programming. Selain baru dipelajari, mata pelajaran ini juga rumit. Mulai dari memahami bahasa Programming, lalu mengerti teorinya dan mengaplikasikannya di komputer. Walaupun rumit dan sangat menantang, memahami dasar-dasar Programming membawa kepuasan tersendiri baginya
 
Studienkolleg Indonesia 2019/2020
Studienkolleg Indonesia 2019/2020 | © Goethe-Institut Indonesien

Pengalaman Berharga Melalui STUDIENKOLLEG INDONESIA

Meskipun kami memiliki pengalaman pribadi, kami semua setuju bahwa pembelajaran di Studienkolleg Indonesia sendiri merupakan pengalaman yang sangat berkesan. Selama belajar di sana, kami dituntut untuk sepenuhnya memahami konsep dasar secara menyeluruh, apalagi karena kami ditantang dengan soal-soal ujian yang membutuhkan proses berpikir logis dan benar. Pada akhirnya, kami dapat memahami dengan baik banyak hal yang sebenarnya sudah dipelajari di SMA, namun belum dipahami di masa sekolah.
 
Semua usaha yang kami tuangkan di Studienkolleg, tentunya untuk mencapai impian dan harapan kami masing-masing. Bagi Ellen, harapannya adalah studi di jurusan Molekuler di TU München, yang mendukung impiannya untuk bekerja di bidang riset dan pengembangan. Fajar memiliki impian untuk kuliah di jurusan Teknik Biomedis di TU Darmstadt dan mencari pengalaman serta pengetahuan baru lewat kerja praktik (Praktikum) saat studi.
 
Rafif akan melanjutkan studi di RWTH Aachen jurusan Teknik Mesin (Maschinenbau) dan ingin mencari pengalaman baru melalui kegiatan seperti kerja praktik (Praktikum) dan berpartisipasi pada penelitian-penelitian. Sama halnya dengan Rafif, Kio juga akan melanjutkan studi di Universitas yang sama, yaitu RWTH Aachen di jurusan Teknik Mesin (Maschinenbau). Kio berharap dapat memiliki banyak teman dari berbagai negara agar dapat memperluas cakrawala yang dimilikinya. Di samping itu, Kio juga tetap ingin aktif mengikuti kerja praktik (Praktikum) ataupun bekerja di bidang yang berkaitan dengan studinya guna menambah wawasan dan mempersiapkan diri untuk dunia kerja setelah kuliah. Justin berencana untuk kuliah di RWTH Aachen dan akan mengambil jurusan Informatika. Dia juga akan menambah pengalaman berkerjanya di bidang IT setelah lulus di Jerman.

Top