Akses cepat:

Langsung ke konten (Alt 1) Langsung ke menu utama (Alt 2)

Menjadi Ahli Pelestarian Lingkungan: Tenaga Surya!

Menjadi ahli pelestarian lingkungan: Tenaga Surya! © Sri Maryanto

Workshop digital bersama narasumber Miguel Razzani dari Hamburg ini mengusung tema “Menjadi Ahli Pelestarian Lingkungan, Tenaga Surya ”. Dua puluh siswa terpilih untuk mengikuti workshop ini.

Inisiatif “Sekolah: Mitra Menuju Masa Depan” (PASCH) dari Goethe-Institut Indonesien mengundang siswa-siswi sekolah mitra untuk mengikuti workshop digital “Menjadi Ahli Pelestarian Lingkungan: Tenaga Surya” pada tanggal 7 dan 14 Agustus 2021. Workshop digital bersama narasumber Miguel Rezzani ini merupakan rangkaian dari workshop sebelumnya yang bertajuk “Menjadi Ahli Pelestarian Lingkungan: Menghindari Plastik” yang telah diselenggarakan pada tanggal 5-7 Juni 2021. Tujuan dari workshop ini adalah agar generasi muda bisa menjadi seorang ahli pelestarian lingkungan di sekitarnya.

Seperti workshop sebelumnya, workshop kali ini pun bisa diikuti oleh siswa-siswi sekolah mitra yang berusia antara usia 15-18 tahun, sedang belajar bahasa Jerman di sekolah pada jenjang A1+, dan memiliki jaringan internet yang stabil untuk pelaksanaan workshop. Sebagai syarat untuk mengikuti workshop digital ini, para peserta diwajibkan mengirimkan sebuah film pendek yang berisi tentang perkenalan diri sendiri dan menceritakan dengan singkat mengapa tema “Perlindungan dan Kelestarian Lingkungan” itu penting. Film pendek ini dinilai oleh juri berdasarkan keaslian, kreativitas maupun kualitas film, serta kemampuan bernarasi dalam bahasa Jerman.
 
  • Laporan Workshop “Menjadi Ahli Pelestarian Lingkungan, Tenaga Surya ”. © Goethe-Institut Indonesien
    Kami akan menjadi ahli lingkungan
  • Laporan Workshop “Menjadi Ahli Pelestarian Lingkungan, Tenaga Surya ”2 © Goethe-Institut Indonesien
    Film Pendek Karya Peserta

Peserta Workshop

Dua puluh siswa akhirnya terpilih untuk mengikuti workshop ini, yaitu Miftahul Jannah, Anggraeni Amalia Putri dan Rima Rahmadhany dari SMKN 1 Banda Aceh; Muhammad Siroj Hamdani, Vaughn Daniel Kenneth Siburian dan Dzat Vijar Khadafy dari SMA Taruna Nusantara; Khansa Khalisha Mahendra Putri dari SMAN 15 Surabaya; Desna Rehulina Sembiring dari Pesantren Al Falah Abu Lam U Aceh Besar; Carolina Putri Wijaya, Violita Windy Ariezky, Zefanya Krisbasta Ginting, Hagai Aginta Ginting, Talitha Noor Ainisyah, Audrey Tatsbita Paneja, dan Alfederica Richier Roni Saputri  dari SMA Ignatius Global School Palembang; Sofia Rahma Aulia dari SMAN 1 Puri Mojokerto; Nathanael Farrel M dan Frederick Owen Tesalonika dari SMAK 1 BPK Penabur Jakarta; Galih Adriansyah dari SMA Pasundan 1 Bandung; dan I Gede Shri Subagia Suno H dari SMAN 3 Mataram.

Pada hari pertama pada tanggal 7 Agustus 2021, para peserta saling mengenalkan diri dan menceritakan bagaimana sumbangsih mereka sejauh ini terhadap pelestarian lingkungan di sekitar mereka. Selanjutnya, mereka mendapatkan berbagai gambaran tentang kelestarian lingkungan dan apa tujuan dari pelestarian lingkungan itu sendiri.

Hari kedua workshop pada tanggal 14 Agustus 2021 membahas tema mengenai “Tenaga Surya”. Para peserta belajar mengenai sumber energi terbarukan dan sumber energi tradisional. Mereka juga belajar bagaimana pentingnya penggunaan sumber energi terbarukan, seperti tenaga angin dan tenaga air untuk menggantikan sumber energi tradisional.

Pada hari kedua ini, peserta belajar mengenai tenaga surya sebagai tema inti dari workhsop. Mereka berdiskusi dalam kelompok-kelompok mengenai tenaga surya, apa saja kelebihan dan kekurangan dari tenaga surya sebagai sumber energi terbarukan, baik di Indonesia maupun di Jerman. Dalam diskusi ini, dibahas juga mengenai bagaimana kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi jika tenaga surya menjadi sumber energi terbarukan yang diterapkan di Indonesia. Workshop hari kedua ini ditutup dengan pembuatan animasi dan informasi-informasi penting. Selanjutnya, peserta membuat  sebuah film pendek mengenai ide-ide apa saja yang bisa dilakukan di kehidupan sehari-hari untuk mulai menjaga kelestarian lingkungan.

Tayangan Awal Film Pendek

Rangkaian workshop digital ini ditutup dengan penayangan pendahuluan film dari para peserta pada tanggal 21 Agustus 2021. Sebanyak 75 orang tamu hadir pada acara penayangan pendahuluan film tersebut. Para tamu memberikan penilaian terhadap film-film yang dipresentasikan oleh para peserta. Masing-masing tamu diperbolehkan memilih maksimal tiga film yang disukai. Selanjutnya, akan dipilih tiga film terbaik dari suara terbanyak.

Hasil karya dari film workhop ini dimenangkan oleh Frederick Owen Tesalonika dari SMAK 1 BPK Penabur Jakarta, Muhammad Siroj Hamdani dari SMA Taruna Nusantara dan Violita Windy Ariezky dari SMA Ignatius Global School Palembang. Semua film yang disajikan para peserta sangat bagus dan memberikan inspirasi bagi para penonton untuk bisa mengikuti jejak mereka sebagai seorang ahli pelestarian lingkungan.

Para peserta sangat terkesan dengan workshop mengenai pelestarian lingkungan ini karena adanya kesadaran generasi muda untuk peka terhadap lingkungan sekitar dan memberikan sumbangsih terhadap pelestarian lingkungan. Melalui workshop ini, para peserta juga merasa sangat senang mendapatkan  teman baru, menambah wawasan, dan melatih bahasa Jerman mereka menjadi lebih baik lagi.

Selamat kepada para pemenang dan tetaplah menjadi seorang ahli pelestarian lingkungan.

Sampai jumpa di workshop berikutnya!
Top