Instagram Live bersama Rendy Aditya Wachid
Bagaimana kita bisa membuat keadaan
new normal lebih berkelanjutan? COVID-19 mengubah segalanya, mempertanyakan sistem yang ada dan memperhebat krisis sosial dan ekologi yang sudah lama meluap. Muncul pertanyaan, apakah COVID-19 juga dapat berfungsi sebagai katalisator untuk mencari alternativ lain dalam hal memproduksi dan menjalankan bisnis? Kemudian apa peran atau tugas industri kreatif dalam hal ini?
Di Instagram Live, Rendy Aditya Wachid, pendiri Parongpong, menggambarkan visinya tentang ekonomi berkelanjutan sebagai sebuah ekosistem yang menggunakan sumber daya berulang kali dan mengubah hal-hal dan objek yang kita butuhkan. Sumber daya bahan mentah baru tidak akan habis dan sampah tidak akan ada lagi. Bagi wirausahawan berkelanjutan, apa yang kita lihat sebagai sampah adalah kekayaan bahan yang tidak digunakan secara optimal dan karenanya terbuang percuma. Sebagai contoh bagaimana kita masing-masing dapat menggunakan benda-benda yang dapat dibuang sehari-hari sebagai sumber daya yang berharga dan bahkan mengembangkan model bisnis kreatif darinya, ia mempresentasikan proyek "Cigarette Butt for Human Butt ". Tim Parongpong mengumpulkan puntung rokok yang kemudian digunakan sebagai bahan dasar pembuatan bangku dan bahan bangunan.
Untuk Library Talks, Goethe-Institut Bandung mengundang mitra lokal dari berbagai bidang industri kreatif serta lembaga GLAM (galeri, perpustakaan, arsip, museum) untuk membicarakan topik dan tantangan terkini selama pandemi COVID-19. Percakapan dengan diskusi selanjutnya berlangsung setiap Sabtu ketiga di Instagram Live di @goetheinstitut_bandung.
Rendy Aditya Wachid adalah Arsitek, Manajer Proyek & Pengusaha Indonesia. Ia lebih dikenal sebagai pendiri Parongpong Recycle and Waste Management, Co-Owner Burgreens Bandung, dan General Manager pertanian organik Rumah Stroberi. Ia khususnya menjalankan bisnis start up dan mengelola proyek yang berfokus pada keberlanjutan, kewirausahaan sosial, dan industri kreatif.
LIVE DI INSTAGRAM
Menuju Rangkaian Acara: Library Talks
Kembali
