Diskusi Ngopi.8 – Waktu Turun Minum

Ngopi.8 – Waktu Turun Minum ©Zyfra Hatikva

24.06.2021
19.00 WIB

Online

Diskusi terbuka dengan gaya unconference

Seri terakhir Ngopi ini menjadi waktu turun minum/intermission sebelum lanjut ke acara Rubicon selanjutnya. Sejak Februari, Ngopi mencoba menampung individu dari berbagai macam latar belakang untuk saling berbagi mengenai kerja budaya secara kolektif. Rakarsa Foundation akan memaparkan garis besar temuan selama Ngopi: mengenai gagasan dan relasi antar kolektif di Bandung. Sebagai penanggap, kami turut mengundang perupa Tisna Sanjaya yang berpengalaman dalam mengangkat fenomena sosial, politik, dan kemanusiaan dalam konteks artistik maupun kerja kolektif. Jangan lewatkan sesi ini, karena kami juga akan memberi kisi-kisi untuk berpartisipasi di acara Rubicon selanjutnya.
 
Terkait pencegahan penyebaran Covid-19, Ngopi.8 akan diimplementasikan secara virtual melalui Zoom.

Daftar
 
Rangkaian Ngopi dua bulan sekali adalah bagian dari Rubicon, sebuah inisiatif budaya oleh Goethe-Institut Bandung, Institut Français d’Indonésie Bandung dan Rakarsa Foundation yang berlangsung sepanjang tahun 2021. Ngopi berupaya untuk mengeksplorasi lebih jauh pengalaman kolaboratif seni / kreatif / aktivis dari para pelaku lokal dalam proses kreatifnya serta tantangan, kendala dan potensi yang ada untuk bekerja bersama dalam isu-isu terkini di kota Bandung. Terdiri dari sembilan sesi diskusi terbuka dengan gaya unconference, masing-masing Ngopi menyajikan pemicu diskusi - masukan dari pakar dan praktisi setempat - yang menghasilkan diskusi terbuka dan percakapan yang lancar dengan penonton-peserta. Seri Ngopi akan menekankan tiga topik utama: identitas dan keragaman kolektif, lingkungan dan keberlanjutan, serta keadilan sosial dan pemberdayaan di ruang perkotaan kita bersama. Dengan percakapan informal namun mendalam ini, kami berusaha membangun landasan untuk tahap selanjutnya dari keseluruhan proyek.
 
Rubicon adalah hasil kerja sama dengan Rakarsa Foundation, Goethe-Institut Bandung dan Institut Français d'Indonésie IFI Bandung, dan didukung oleh German-Franco Cultural Fund. Proyek ini terdiri dari serangkaian unconferences, hackathon, dan pameran pada Desember 2021.
 
Vincent Rumahloine, seniman, Pengajar, Pendiri Sanggar Seni Rupa Kontemporer, dan Ketua Yayasan Rakarsa. Lulus dari FSRD ITB kemudian berkerja dan berkarya dengan komunitas untuk membangun “safe space” bagi semua orang dari berbagai macam latar belakang. Saat ini sedang mengambil kuliah master di bidang Antropologi di Universitas Padjadjaran.
 
Tisna Sanjaya kuliah seni di Indonesia dan Jerman, dalam berkarya sering mengangkat isu-isu politik, sosial dan juga lingkungan hidup. Ia kerap melakukan proses penciptaan di ruang publik secara interaktif untuk memprovokasi kesadaran masyarakat tentang kenyataan-kenyataan sosial yang timpang. Selain aktif berkarya, ia juga mengajar di ITB dan membawakan acara berkala di saluran televisi setempat berjudul Kabayan Nyintreuk.

Kembali