Diskusi Ngopi.3 – Kolaborasi Antar Disiplin dalam Kerja Kultural

Ngopi.3 – Kolaborasi Antar Di-siplin dalam Kerja Kultural ©Goethe-Institut Bandung

04.03.2021
19.00 - 21.00 WIB

Online

Diskusi terbuka dengan gaya unconference

Seni rupa Kontemporer dapat membuka kerangka kerja, dimana seniman dan non seniman dari berbagai latar belakang dapat bekerja sama. Di Ngopi.3, Ardhana Riswarie dan Yori Papilaya memberikan ruang untuk diskusi (uncoverence) tentang spesifikasi dari kolaborasi lintas disipilin dan upaya berkolektif. Bagaimana kita dapat menggambarkan dinamika dari pertukaran pengetahuan di dalam proses berkolektif lintas disiplin? Praktik dan metode terbaik seperti apakah dalam pengambilan keputusan dalam kerjasama antar disiplin? Di sesi ini kami mengundang Amanda Mita dari Labtek Indie dan Ferial Afiff dari Lifepatch dan RUCollective untuk membagikan pengalaman mereka sebelum percakapan dibuka.
 
Terkait pencegahan penyebaran Covid-19, Ngopi.3 akan diimplementasikan secara virtual melalui Zoom.

DAFTAR

Rangkaian Ngopi dua bulan sekali adalah bagian dari Rubicon, sebuah inisiatif budaya oleh Goethe-Institut Bandung, Institut Français d’Indonésie Bandung dan Rakarsa Foundation yang berlangsung sepanjang tahun 2021. Ngopi berupaya untuk mengeksplorasi lebih jauh pengalaman kolaboratif seni / kreatif / aktivis dari para pelaku lokal dalam proses kreatifnya serta tantangan, kendala dan potensi yang ada untuk bekerja bersama dalam isu-isu terkini di kota Bandung. Terdiri dari sembilan sesi diskusi terbuka dengan gaya unconference, masing-masing Ngopi menyajikan pemicu diskusi - masukan dari pakar dan praktisi setempat - yang menghasilkan diskusi terbuka dan percakapan yang lancar dengan penonton-peserta. Seri Ngopi akan menekankan tiga topik utama: identitas dan keragaman kolektif, lingkungan dan keberlanjutan, serta keadilan sosial dan pemberdayaan di ruang perkotaan kita bersama. Dengan percakapan informal namun mendalam ini, kami berusaha membangun landasan untuk tahap selanjutnya dari keseluruhan proyek.
 
Rubicon
adalah hasil kerja sama dengan Rakarsa Foundation, Goethe-Institut Bandung dan Institut Français d'Indonésie IFI Bandung, dan didukung oleh German-Franco Cultural Fund. Proyek ini terdiri dari serangkaian unconferences, hackathon, dan pameran pada Desember 2021.

Yori Papilaya kini aktif sebagai financial officer manajemen seni ArtSociates, Bandung. Ia juga membuat ilustrasi, menulis, mendesain dan bagian dari Rakarsa Foundation.
 
Ardhana Riswarie (Ari) adalah pengajar dan peneliti di Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB. Aktif sebagai art therapist dengan fokus perkembangan mental dan emosional anak, ia juga berpengalaman di bidang terapi seni dalam komunitas.

Amanda Mita bekerja sebagai manajer program, peneliti UX, dan fasilitator Human Centered Design. Ia telah bekerja dengan berbagai perusahaan nasional dan internasional partner seperti Hivos, British Council, IIED, dan GIZ untuk proyek dengan berbagai topik seperti keberlangsungan pangan, citizen-driven cities, teknologi informasi dan komunikasi untuk masyarakat, dan tata kota. Ia tergabung dalam Labtek Indie, inisiatif riset dengan pendekatan human-centered-design yang kini telah resmi menjadi badan usaha riset, desain dan pengembangan.  
 
Dalam prakteknya, seniman Ferial Afiff mengeksplor interaksi antara sosial, lingkungan, sejarah dan isu gender. Karyanya sudah dipamerkan di Indonesia dan internasional. Karena ketertarikkannya dengan inisiatif seni-sains-teknologi antar kota Lifepatch (2012) dan RUcollective (Random Union), kolektif lintas seni dan teknologi yang fokus pada penciptaan artistik bersama dalam konteks kota (2020).
Rubicon

Kembali