Workshop untuk Publik Repair Fair (Pekan Permak)

Repair Fair © Annie Spratt

18.03.2017
15.00 - 18.00 WIB

Tempat
Gudang Sarinah Ekosistem

Cara Praktis DIY dari Para Perancang dan Perajin

Mungkin beberapa dari kita masih ingat ketika masih kanak-kanak, kita sering melihat ibu atau nenek memerbaiki atau memermak pakaian, yang terkadang merupakan bekas milik kakak sehingga kita bisa memakainya kembali. Kita tak pernah enggan karena semua orang yang kita kenal memakai pakaian semacam itu, dan kemampuan untuk menyisihkan uang daripada membeli pakaian baru selalu merupakan ide yang baik untuk keluarga.
 
Sekarang ini, melakukan permak dan perbaikan atas pakaian kita sendiri tak hanya menghemat uang namun juga menjaga lingkungan dari limbah tekstil yang diproduksi Fast Fashion selama puluhan tahun. Sehubungan dengan semangat menghidupkan kembali kebiasaan lama tersebut dan menyatu kembali dengan aksi fashion saat ini, kami mengundang publik, baik individual maupun kolektif, untuk belajar memerbaiki pakaiannya sendiri bersama 5 seniman Indonesia dan 1 perancang Jerman dalam acara satu-hari bernama Repair Fair (Pekan Permak).
 
Monica Hapsari - Aplikasi Bordir dengan Mesin dan Tangan
Monica adalah seniman dan pengajar fashion yang akan mengajari kita bagaimana menjahit karya bordir di atas kaus polos dan sepatu kanvas yang mungkin kita buang karena jarang dipakai atau bosan. Kejutkan dirimu dengan berkarya pada pakaian serta sepatumu sendiri - menggunakan tangan atau mesin -  dan pakailah mereka layaknya barang baru.
 
Astrid Rosiana - Teknik Sulam Sashiko
Astrid dikenal melalui lokakarya fashionnya, dan ia akan mengajarkan publik mengenai penggunaan teknik Sashiko pada jeans yang robek. Teknik Sashiko sendiri merupakan teknik sulam Jepang yang sederhana namun elegan, yang banyak digunakan untuk produk home décor. Publik diundang untuk membawa jeans robek mereka dan belajar dari Astrid bagaimana membuatnya kembali modis dengan sedikit sentuhan teknik Sashiko.
 
Martcellia Liunic – Tambalan dan kancing berilustrasi
Salah satu cara termudah namun modis untuk menambal lubang, sobekan dan noda dalam dan pada pakaian adalah dengan menempelkan tambalan dan kancing di atasnya. Karenanya, kami mengundang Martcellia Liunic beserta koleksi tambalan dan kancing bordirnya untuk hadir dengan komentar cerdas dan ilustrasi cantik di atas meja di mana publik dapat memilih satu atau dua untuk menjadikan pakaian mereka lebih manis.
 
Nuri Fatima - Seni Kain Perca
Sisa-sisa kain mungkin merupakan limbah fashion yang paling menarik karena masih kaya akan warna, motif dan bahan. Seni kain perca, atau patchwork, adalah salah satu teknik yang paling umum digunakan untuk memanfaatkan sisa kain. Karenanya kami mengundang Nuri Fatima, seorang seniman Bandung yang kerap menggunakan patchwork dalam produk fashionnya, untuk mengajarkan publik mengenai cara membentuk sepotong pakaian baru dengan menggunakan sisa kain koleksinya maupun baju bekas, yang dibawa oleh para partisipan.
 
Ayu Dila – Bentuk Ulang & Modifikasi
Salah satu alasan kita membeli pakaian baru adalah karena ukuran badan kita berubah. Inilah mengapa kami mengundang Ayu untuk terlibat dalam Pekan Permak. Sebagai seorang seniman dan salah satu perancang di belakang UGLY, Ayu akan mengajarkan kita cara memodifikasi dan membentuk ulang pakaian sehingga kita tetap dapat memakainya. Misalnya dengan mengubah jeans menjadi gaun atau menggunakan sepotong kain dari sebuah baju untuk memodifikasi yang lain.
 
Arianne Nicoletti dari aluc – Kaus Daur Ulang
Arianne merupakan anggota kelompok perancang bernama aluc. Karena produk desain utama mereka adalah kaus, Arianne akan mengajak publik untuk membawa beberapa kaus lama dan mengajarkan mereka cara menghasilkan beberapa produk berbeda dari sebuah kaus, seperti tas dan celana, serta bagaimana menjadikan mereka menjadi rok tanpa harus dijahit!
 
Pekan Permak tidak memungut biaya. Namun, ada tiga penjahit keliling di sekitar area yang akan mengenakan biaya atas jasa mereka.

 

Proyek IKAT/eCUT
Program Pendukung

Kembali