1980-1999

Kunjungan kenegaraan serta penguatan kerja sama pembinaan bahasa Jerman antara Goethe-Institut dan pemerintah Indonesia menjadi pembuka kisah periode ini. Perhelatan kebudayaan semakin aktif dilangsungkan, melibatkan para pegiat seni, budaya, dan literatur ternama dari Indonesia dan Jerman. Namun di periode ini, salah satu Goethe-Institut di Indonesia ditutup.


1984

Nyonya Hartini Soekarno (kanan) dan Ibu Lasiah Soetanto, S.H. Menteri Negara Urusan Peranan Wanita (kiri) hadir pada pembukaan pameran Yuriah Tanzil, 1 Maret 1984.

Hartini Soekarno dan Lasiah Soetanto SH. © Arsip - Goethe-Institut Indonesien

1984

Dr. Veronica Carstens, istri Presiden Republik Federal Jerman Prof. Dr. Karl Carstens, menyambangi Goethe-Institut Jakarta.


1984

Goethe-Institut Jakarta, Bandung, dan Surabaya mengadakan kursus bahasa dalam kerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang dibawahi Menteri Negara Riset dan Teknologi. Para peserta kursus tersebut kemudian diberangkatkan ke Jerman untuk menuntut ilmu di sana.

kerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang dibawahi menteri negara riset dan teknologi © Arsip - Goethe-Institut Indonesien

1985

Grup wayang orang ”Bharata” diundang Goethe-Institut Jakarta ke Köln, Jerman, untuk ikut tampil dalam Festival Pantomim yang diselenggarakan di kota itu.


1985

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Fuad Hassan membuka Simposium Penerjemahan Jerman-Indonesia pada 9 Desember 1985.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Fuad Hassan membuka Simposium Penerjemahan Jerman-Indonesia pada 9 Desember 1985. © Arsip - Goethe-Institut Indonesien

1991

Pertunjukan drama
"Kunjungan Nyonya Tua“

Baca selengkapnya

1991

Pertunjukan drama
"Kunjungan Nyonya Tua“

Pertunjukan “Kunjungan Nyonya Tua” yang digelar Teater Ketjil pada 18-22 Desember menjadi penutup tahun 1991. Drama tiga babak ini merupakan karya penulis asal Swiss Friedrich Reinhold Dürrenmatt dan disutradarai pertunjukannya oleh Arifin C. Noer atas kerja sama Goethe-Institut Jakarta dengan Kedutaan Besar Swiss untuk Indonesia. 



 


1994

Düsseldorfer Marionetten-Theater dari Jerman tampil di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, pada 26 dan 27 Mei untuk memeriahkan Pekan Wayang Indonesia-Eropa. Mereka membawakan kisah berjudul Der Mond (Bulan) dan Die Zauberflöte (Seruling Ajaib). Kisah asmara Die Zauberflöte diiringi suatu opera karya Wolfgang Amadeus Mozart.

Marionette Theater © Arsip - Goethe-Institut Indonesien

1996

Penutupan Goethe-Institut Surabaya karena pemotongan anggaran oleh pemerintah Jerman.

1997

Sejumlah mantan karyawan Goethe-Institut Surabaya mendirikan Goethe-Stiftung-Surabaya dan memulai kerja sama dengan Goethe-Institut untuk membentuk Goethe-Zentrum di Surabaya. Selanjutnya di tahun 2012, Wisma Jerman didirikan dengan koordinasi bersama EKONID, Goethe-Institut, serta Kedutaan Besar Jerman.

1999

Orkes Kamar
Deutsche Kammerphilharmonie Bremen

Baca selengkapnya

1999

Orkes Kamar
Deutsche Kammerphilharmonie Bremen

Orkes Kamar Bremen (Deutsche Kammerphilharmonie Bremen) membawakan empat komposisi orkestra di Gedung Kesenian Jakarta, Selasa 2 Maret. Di bawah konduktor Rodrigo Blumenstock, salah satu komposisi orkestra yang dibawakan adalah Requiem for String karya Tony Prabowo.

 

2000-2009


Gus Dur, Relokasi, Penandatanganan, ...

Menuju periode ketiga