Video Konser Siape sih, siape, ehh siape oleh Nikita Dompas bersama Randy MP

Alur Bunyi - Nikita Dompas © Goethe-Institut Indonesien

14.04.2021 | 20.00 WIB

Online

Musik Jazz, eksperimental dan kontemporer

Edisi pertama Alur Bunyi tahun 2021 akan diadakan tetap dengan format konser di GoetheHaus Jakarta tanpa kehadiran penonton dikarenakan masih dalam situasi pandemik.
 
Alur Bunyi akan berfokus pada topik-topik edukatif yang berkaitan dengan metode dan teknik alternatif dalam penciptaan suara yang dikolaborasikan dengan disiplin musik jazz.
 
Kolaborasi artistik pembuka seri Alur Bunyi tahun ini berangkat dari gagasan Nikita Dompas dan Randy MP untuk menyingkap fenomena perilaku latah, reaksi terkejut berbentuk pengulangan kata dan gerakan orang lain secara spontan dan tidak terkendali, yang dianggap sebagai suatu keunikan di dalam budaya Indonesia.
 
Karya-karya dalam penampilan ini diekspresikan melalui paduan berbagai sampel suara yang diproses dan dimanipulasi, berangsur menjelma menjadi pola ritmik dan landasan harmoni yang menyediakan ruang untuk eksplorasi dan improvisasi.

Biografi

Nikita Dompas adalah gitaris, bandleader, produser, dan penata musik yang berbasis di Jakarta, Indonesia. Ia telah tampil di beragam festival bergengsi baik di dalam maupun di luar negeri bersama musikus ternama dari aneka genre—pop, jazz, dan rock.
 
Bakat Nikita, yang mempelajari instrumen gitar di bawah bimbingan pemain gitar jazz terkemuka Oele Patiselano, tampak sejak remaja. Sambil mendalami gitar, Nikita terus memperluas pengetahuan dan keterampilannya di bidang-bidang lain dalam musik, seperti aransemen, komposisi, dan pengajaran, hingga meraih gelar sarjana dari IMDI.
 
Kesempatan emas untuk memperlihatkan talentanya datang pada tahun 2009, ketika Nikita dipercaya menjadi bandleader bagi Andien Aisyah, salah satu penyanyi Jazz/Pop terbaik Indonesia. Sejak itu, Nikita dikenal sebagai musikus andalan Indonesia dan bergabung dengan grup pop/rock POTRET pada tahun 2012. Pada tahun 2015, ia menjajaki dunia film scoring dan meraih penghargaan atas komposisinya untuk film Cahaya dari Timur.
 
Tidak berhenti berkarya dan meraih prestasi, sebuah lagu dari grup Musikimia dengan Nikita sebagai produsernya menjadi nomor satu di tangga lagu pop Indonesia tahun 2015. Pada tahun 2017, ia mengampu jabatan Koordinator Program dan Kurator Java Jazz Festival dan pada 2018 menerima AMI Award untuk Album Jazz Terbaik (Andien-Metamorfosa) serta Album Pop Terbaik dan Album Terbaik 2018 (Candra Darusman - Detik Waktu).
 
Shoemaker Studio menjadi lahan eksplorasi terbaru Nikita bersama Harmoko Aguswan dan Prajna Murdaya. Dibentuk atas kecintaan terhadap musik, dunia kreatif, dan keinginan berbagi dengan sesama musikus, Shoemaker Studio ingin membantu musikus mewujudkan visi artistiknya yang terliar sekalipun dengan memberikan ruang dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk mengikuti inspirasi, seperti yang dulu dilakukan oleh Nikita. 
 
Randy MP adalah produser, pengarah, dan penata musik, penulis lagu, dan mixing engineer di Jakarta, Indonesia. Ia juga salah satu pendiri Divisi 62 (label eksperimental/left-field berbasis di Jakarta), anggota dan penulis di Uwalmassa, dan sosok di balik proyek soul-psychedelic yang banyak dicari, Parlemen Pop.
 
Sejak proyek besarnya yang pertama, yaitu album perdana Teza Sumendra pada tahun 2015 dengan Randy selaku penulis, penata aransemen, dan produser, ia telah bekerja dengan berbagai nama besar industri musik dalam dan luar negeri, seperti Raisa, Afgan, Teddy Adhitya, Gerald Situmorang, Neida Aleida, Tompi, dan masih banyak lagi.
 
Di samping menulis lagu dan menjadi produser untuk berbagai musikus Indonesia, Randy mencurahkan waktu untuk Parlemen Pop sebagai proyek terkininya dan Divisi 62.
 

Menuju Proyek: Alur Bunyi

Kembali