Performans Bodies of Care: performans partisipatif di Teater Atap Komunitas Salihara

Bodies of Care: performans partisipatif di Teater Atap Komunitas Salihara © Komunitas Salihara

05.12.202
15.00 WIB & 17.00 WIB

Komunitas Salihara

Pertunjukan partisipatoris bersama tujuh koreografer “Bodies of Care”

Bodies of Care adalah sebuah karya seni pertunjukan yang diciptakan oleh sepuluh koreografer muda dari Indonesia dan Jerman bersama seniman Melati Suryodarmo (Indonesia) dan LIGNA (Jerman) yang mengundang publik untuk berpartisipasi secara aktif. Karya eksperimental ini berupaya untuk memandang secara kritis pemahaman dan praktik keseharian kita mengenai isu ‘kepedulian’ dalam konteks perawatan komunitas, sehubungan dengan perubahan radikal yang terjadi dalam budaya dan gestur tubuh kita sebagai akibat dari pandemi COVID-19. Respon terhadap persoalan-persoalan mendasar mengenai kepedulian -siapa peduli atau tidak peduli terhadap siapa, beragam dalam berbagai konteks lokal dan global.

Selama bulan Juni sampai September 2021, para koreografer yang tergabung dalam program ini berkolaborasi untuk mengeksplorasi persoalan kepedulian dalam serangkaian lokakarya. Sepanjang masa lokakarya mereka berusaha mensinkronisasi realita digital dan analog dalam menjalani ‘budaya peduli’ melalui konteks sosial yang beragam, sambil menjalin hubungan antarsesama kolaborator dari beberapa pulau di Indonesia dan kota-kota di Jerman. Mereka bersama-sama menciptakan instruksi koreografi yang mengundang publik untuk berpartisipasi dari berbagai belahan dunia.

Sebagai bagian dari pameran objek-objek koreografis Bodies of Care di Komunitas Salihara, tujuh koreografer yang berada di Indonesia akan  tampil langsung dan mengajak publik untuk melaksanakan karya-karya instruksional yang telah terbentuk.

Setelah sesi pertunjukan ini, publik bisa bergabung dalam sesi ramah tamah bersama para koreografer dan mengetahui lebih banyak mengenai Bodies of Care.

Seluruh materi pertunjukan instruksional Bodies of Care masih dapat diakses sampai 25 Desember 2021 di situs web Norrm Radio.

Tata tertib pengunjung:
  • Sudah melakukan vaksinasi secara penuh, dan dapat menunjukkan profil berwarna hijau setelah melakukan pindai barcode di aplikasi PeduliLindungi.
  • Suhu badan tidak lebih dari 37.5℃ dan wajib menjaga jarak dan tidak berkerumun.
  • Menggunakan masker setiap saat (termasuk saat berfoto) dan mematuhi protokol kesehatan yang berlaku di wilayah Komunitas Salihara.
  • Penyelenggara menyediakan tes antigen gratis di tempat untuk seluruh peserta, mohon hadir 30 menit sebelum acara dimulai.

koreografer:

Abdul Hadi (Bandung, Indonesia), Kurniadi Ilham (Jambi, Indonesia), Densiel Lebang (Jakarta/Toraja, Indonesia), I Nyoman Krisna Satya Utama (Bali, Indonesia), Ela Mutiara (Sukabumi, Indonesia), Mekratingrum Hapsari (Solo, Indonesia), I Made Yogi Sugiartha (Bali, Indonesia), Eva Borrmann (Nürnberg, Jerman), Izabella Maria, Herzfeld (Berlin, Jerman), Marlen Pflueger dan Yasmina Lammler (Berlin, Jerman).

Sasikirana KoreoLAB and Dance Camp  

Sasikirana KoreoLAB dan Dance Camp (SKDC) adalah sebuah wadah yang mencoba mengangkat kembali gagasan tubuh sebagai media ekspresi, bukan hanya sebagai media representasi. Dengan berfokus pada tari kontemporer, Sasikirana sejak 2015 setiap tahunnya menyelenggarakan lokakarya tari yang intensif selama satu minggu di NuArt Sculpture Park (Bandung). Pada 2020 Sasikirana meluncurkan DOKUMEN.TARI, pengembangan dari program sebelumnya. Program ini berharap menjadi wadah bagi penari-penari muda Indonesia untuk mencatat kisah hidup mereka dilengkapi dengan dokumentasi visual sehingga dapat menjadi database seni.

LIGNA  

merupakan kolektif seni media & performans beranggotakan Ole Frahm, Michael Hüners, dan Torsten Michaelsen. Sejak 2002 kiprah mereka didedikasikan untuk menciptakan situasi temporer yang melibatkan penonton sebagai produser kolektif—sebuah hubungan yang dapat menghasilkan efek tak terduga dan tak terkendalikan yang menggugat pengaturan sebuah ruang. Salah satu model penggunaan media oleh LIGNA tercipta pada 2002 yaitu Radio Ballet. Pada karya tersebut, para pendengar radio diberi sebuah pengalaman koreografi yang disampaikan secara instruksional berisi gestur-gestur hal yang tabu atau janggal di ruang-ruang yang bersifat publik namun terkontrol, seperti stasiun kereta api dan pusat perbelanjaan. Pada 2017 LIGNA meraih penghargaan George Tabori, penghargaan paling penting di skena teater bebas Jerman.

Melati Suryodarmo  

dikenal sebagai seniman performans durasi panjang dari Indonesia. Pertunjukannya yang secara fisik berat, kerap menggunakan gerakan berulang dan berlangsung selama beberapa jam sehingga kadang-kadang mencapai “tingkat absurditas faktual”. Suryodarmo telah tampil dan mengadakan pameran di Eropa, Asia, dan Amerika Utara. Ia kelahiran Surakarta, meraih gelar sarjana hubungan internasional di Universitas Padjadjaran di Bandung sebelum pindah ke Jerman. Saat tinggal di sana selama 20 tahun, ia mendalami seni performans di Universitas Seni Braunschweig di bawah bimbingan koreografer Butoh Anzu Furukawa dan artis performans Marina Abramović. Melati kemudian kembali ke Indonesia dan meluncurkan Undisclosed Territory, sebuah festival tahunan untuk seni performans. Melati juga mendirikan Studio Plesungan di Surakarta.

Norrm Radio

adalah stasiun radio sekaligus media daring di Bandung, Indonesia, yang mulai aktif pada 2017. Telah bekerja sama dengan lebih dari 20 kontributor, Norrm memiliki cita-cita untuk terus mengembangkan jejaring mereka, tidak hanya melalui penyediaan tempat bagi berbagai diskusi seputar diskursus musik, namun juga dengan ikut mendukung berbagai aktivitas seni budaya di Asia.

Kembali