Diskusi dan pameran mini Movements and Moments - Feminist Generations

Alejandra Retana Betancourt dan María José Retana Betancourt © Alejandra Retana Betancourt dan María José Retana Betancourt

19. - 21.05.2022

Frequenzen Festival, Berlin

Dialog mengenai kisah-kisah ekofeminisme dari India, Meksiko, dan Filipina

“Kita telah menempuh perjalanan yang panjang, namun masih banyak pertempuran yang harus kita menangkan.“
-Godavari Dange

Sejumlah penulis untuk proyek “Movements and Moments – Feminist Generations” dari Meksiko, India, dan Filipina akan mengambil bagian dalam Frequencies Festival, Berlin, dan akan membahas para tokoh serta komunitas yang tergambar melalui karya mereka:
  • Alejandra Retana Betancourt dan Maria Jose Retana (Meksiko) akan menyoroti perjuangan komunitas mereka melawan penggusuran terhadap warisan Nahua mereka melalui animasi;
  • Reetika Revathy Subramanian dan Maitri Dore (India) akan menyajikan perjalanan tokoh Godavari Dange dan komunitasnya melalui percampuran antara animasi dan footage;
  • Faye Cura (Gantala Press) dan Nina Martinez (Filipina) akan menampilkan film pendek tentang peran perempuan Kalinga dalam perjuangan melawan ancaman terhadap tanah leluhur mereka.

Akan diadakan pula pameran mini yang menampilkan beberapa kisah dari proyek “Movements and Moments – Feminist Generations” selain diskusi oleh para penulis yang telah disebutkan di atas.

Atas prakarsa Goethe-Institut Jakarta, proyek “Movements and Moments – Feminist Generations” hendak mengangkat kisah, aktivisme dan para pelaku yang kurang terekspos ini dengan menyajikan kisah hidup mereka dalam bentuk komik yang mudah dipahami. Dengan menekankan perspektif feminis Indigenous dari kawasan Selatan Dunia, kami ingin menyoroti salah satu aspek protes feminis yang paling terpinggirkan dan luput dari perhatian.

Biografi

ALEJANDRA RETANA BETANCOURT
penulis Meksiko yang tinggal di Milpa Alta, Kota Meksiko. Dari 2017 sampai 2018 ia penerima hibah Fondo Nacional para la Cultura y las Artes (FONCA), yaitu dukungan finansial pemerintah Meksiko untuk seniman.

Ia peserta program residensi artis Fundación Antonio Gala di Cordoba, Spanyol dari Oktober 2019 sampai Mei 2020. Narasi karyanya mencoba memahami bagaimana masyarakat melawan kekerasan yang baru-baru ini muncul di negaranya.

MARÍA JOSÉ RETANA BETANCOURT (PEPE RETANA)
seniman visual Meksiko yang tinggal di Milpa Alta, Meksiko, sejak 2016. Kiprahnya berfokus pada ilustrasi dan komik. Ia murid Escuela Nacional de Pintura, Escultura y Grabado “La Esmeralda”.

Belum lama ini ia berkolaborasi dengan Secretaría de Cultura de la Ciudad de México untuk mengembangkan konten audiovisual mengenai tradisi lisan, adat istiadat, dan pengetahuan tradisional Milpa Alta.

REETIKA REVATHY SUBRAMANIAN
jurnalis dan peneliti dari Mumbai, India. Ia sedang berupaya meraih gelar PhD dalam Kajian Gender sebagai Gates Cambridge Scholar di University of Cambridge, UK. Melalui kerjanya yang bertumpu pada kebijakan feminis interseksional, ia hendak merekonsiliasi penceritaan kolaboratif dan realitas terpinggirkan yang mendesak.

MAITRI DORE
arsitek dan ilustrator lepas dari Mumbai, India. Melalui ilustrasinya, ia mencoba menyoroti perjuangan komunitas-komunitas tertindas di India dengan berfokus pada gender, kasta, dan agama. Ia sedang berupaya meraih gelar PhD dalam pelestarian warisan kultural dari Universitas Gothenburg, Swedia.

GANTALA PRESS
Didirikan pada tahun 2015 dan merupakan kolektif pers dan sastra feminis Filipina yang independen, nirlaba, dan berbasis relawan. Gantara Press mengedepankan kisah dan isu perempuan dalam proyek-proyeknya, yang terutama berupa publikasi, diskusi dan lokakarya. Karya-karya kami mencakup buku masak untuk/dari komunitas yang termiliterisasi, kumpulan puisi, dan naratif personal yang ditulis oleh kaum perempuan dari kalangan bawah. Kami meyakini potensi penerbitan feminis serta kerja solidaritas bersama seniman dan kolektif perempuan sebagai aksi politik yang vital.

NINA MARTINEZ
ilustrator di Manila. Ia lulusan University of the Philippines dengan gelar BFA dalam Komunikasi Visual. Saat tidak membuat ilustrasi untuk beragam media termasuk buku, berita dan video, ia menulis dan menggambar komik rekaannya sendiri mengenai hantu, Tuhan, dan proses tumbuh menjadi dewasa.
 

Kembali