Sharing Session Kehidupan Umat Muslim di Jerman

Life of Muslims in Germany © Goethe-Institut Indonesien

13.12.2017
7 PM

GoetheHaus Jakarta

Dari tanggal 8 - 21 November 2017 Goethe-Institut menyelenggarakan sebuah program studi dengan slogan "Life of Muslims in Germany"

Pada bulan Oktober 2017, empat belas orang Indonesia dari berbagai penjuru nusantara ditawarkan kemungkinan untuk ikut serta dalam study trip selama dua minggu di Jerman. Sasaran program ini adalah mempertemukan para intelektual muslim muda Indonesia dengan muslim Jerman untuk berbagi informasi mengenai wacana Islam di Jerman. Di Berlin, Frankfurt dan Göttingen para peserta berkesempatan mengunjungi museum, paroki masjid, serikat-serikat Islam dan Kementerian Luar Negeri Jerman serta bertukar pikiran dengan Muslim dan ilmuwan Islam.

Pembicara:
  • Irma Wahyuni (Dosen Linguistik Bahasa Inggris, STKIP Muhammadiyah Bogor)
  • Muhamad Heychael (Direktur Remotivi & Dosen Media Ethics)
  • Juwita Trisna Rahayu (Jurnalis Antara News)
  • Dr. Heinrich Blömeke (Direktur Goethe-Institut Indonesia)
  • David Gudisch (Kedutaan Besar Rep. Federal Jerman, Jakarta)
  • Daniel Bax (Jurnalis, Jerman)

Moderator:
  • Ahmad Junaidi (Jakarta Post)

Selama Sharing Session ini, para peserta akan berbagi pengalam tentang perjalanan mereka selama di Jerman melalui presentasi selama 10 menit dengan audiens. Dalam diskusi panel berikut, para peserta, Dr. Heinrich Blömeke, David Gudisch dan Daniel Bax (terhubung melalui Skype) akan membahas lebih dalam berbagai aspek program perjalanan. Seluruh audiens yang hadir akan diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan.

------

Study Trip yang berlangsung pada tanggal 8 - 21 November 2017 ini mengusung tema Kehidupan Muslim di Jerman. Agenda khusus dari program ini adalah kunjungan ke masjid Sunnite Şehitlik di Berlin-Neukölln dan masjid Ibn-Rushd-Goethe, yang mendapat perhatian khusus sejak pendiriannya karena imam perempuan dan bias multi konfesionalnya. Tujuan lain adalah kunjungan ke proyek penelitian Alquran Corpus Coranicum, di mana para ilmuwan dari Akademi Ilmu Pengetahuan dan Budaya Berlin-Brandenburg mencari cara untuk merekonstruksi teks asli Alquran. Selain itu, kunjungan ke Kementerian Luar Negeri Federal, di mana seluruh peserta disambut oleh Heidrun Tempel, Direktur Kebijakan Hubungan Penelitian dan Kebijakan Hubungan Akademis.

Setelah berhasil menyelesaikan perjalanan dan banyak respon positif, Goethe-Institut Indonesien berniat untuk melanjutkan program ini kembali pada tahun 2018.
 

Kembali