Lokakarya APIK

APIK © Goethe-Institut Indonesien

09.-14.12.2019

Gudskul, Goethe-Institut Jakarta, Museum MACAN dan berbagai ruang di Jakarta

Teori dan praktik penyelenggaraan pameran bersama para pakar dari Ace House Collective, Serrum, Museum MACAN, Lab Tanya, dan lain-lain

apik 1 rapi: 2 bersih dan bagus
 
APIK, sebuah program pelatihan untuk penyelenggara pameran, memperkenalkan dasar-dasar pembuatan pameran dalam konteks seni visual kontemporer Indonesia. Bertolak dari budaya DIY, APIK menyajikan berbagai modul video praktis yang meliputi bidang manajemen, produksi dan komunikasi. 
 
Saat skema seni kontemporer Indonesia terus berkembang dengan pesat, diperlukan fokus yang lebih kuat atas para praktisi kerja organisatoris di pameran dan organisasi seni. Manajemen seni merupakan aspek yang sering kali kurang diperhatikan, namun berperan sangat penting dalam pengembangan skema seni — pemantapan kualitas organisasi seni akan berkontribusi terhadap peningkatan infrastruktur di sektor budaya.
 
Sebagai kelanjutan modul-modul daring/online APIK, yang terdiri dari kuliah video, tugas dan diskusi daring, para peserta dari berbagai daerah di Indonesia — mulai dari Aceh Besar sampai Maumere — akan mengikuti lokakarya intensif selama 6 hari yang difasilitasi oleh pakar-pakar dari Indonesia, Jerman dan negara lain guna memperoleh pemahaman komprehensif mengenai seluk-beluk organisasi seni dan budaya. Kelima subjek inti: Struktur dan Organisasi, Pembiayaan dan Kemitraan, Kehumasan dan Pengembangan Audiens, Produksi dan Logistik, serta Hubungan Internal akan dikupas lebih mendalam dan disertai sejumlah sesi untuk mengeksplorasi keterampilan dan metode praktis, seperti menyusun proposal, berpikir lebih sistematis, serta membuat pameran rendah limbah; semuanya melalui kombinasi antara pembelajaran di ruang kelas dan kegiatan lokakarya praktis. Para peserta merumuskan tanggapan spesifik terhadap presentasi para pemateri berdasarkan konteks lokal masing-masing, dan — sebagai hasil akhir —menyusun kembali kursus APIK sesuai kebutuhan dan kondisi setempat dalam bentuk zine

Bersama: Aprina Murwanti (Museum MACAN), Adi Wibowo (Lab Tanya), Ardi Yunanto, Ening Nurjanah, Gintani Swastika (Ace House Collective), Ika Vantiani, Leonhard Bartolomeus, MG Pringgotono (Serrum), Nina Hidayat (Museum MACAN), Vicky Rosalina, Yudhi Soerjoatmodjo.
  
Dua sesi publik yang mengangkat pendekatan alternatif terhadap penyelenggaraan pameran serta produksi dan penyebarluasan pengetahuan dalam seni visual kontemporer akan melengkapi program lokakarya.
 

 

Acara Terkait:



 

Kembali