Diskusi Ngopi.4 – Menghadap Sungai Bersama

Ngopi.4 – Menghadap Sungai Bersama ©Goethe-Institut Bandung

18.03.2021
19.00 - 21.00 WIB

Online

Diskusi terbuka dengan gaya unconference

Setelah membicarakan apa dan bagaimana kolektif artistik pada tiga sesi sebelumnya, Ngopi.4 hingga Ngopi.6 mengantarkan kita pada kerjasama artistik-aktivis tentang keberlangsungan ekologi dan persimpangan antara kolektif seniman dan inisiazif organisai masyarakat. Ngopi.4 akan berangkat dari salah satu aspek alam yang paling krusial bagi kehidupan: air dan sungai. Moderator Endira F. Julianda (Rakarsa) dan fasilitator Riyadhus Shalihin (Bandung Performance Art forum) mengundang partisipan untuk berbagi pengalaman dalam melihat, mengangkat dan mengatasi isu seputar air dan sungai di kota Bandung. Bagaimana inisiatif sipil dapat memberdayakan dirinya? Dimanakah letak praktik artistik dan budaya? Agung Eko Sutrisno (Performance.rar) dan Mang Dian akan memulai perbincangan ini dengan memberikan wawasan dari praktek mereka dan pengalaman.
 
Terkait pencegahan penyebaran Covid-19, Ngopi.3 akan diimplementasikan secara virtual melalui Zoom.

DAFTAR

Rangkaian Ngopi dua bulan sekali adalah bagian dari Rubicon, sebuah inisiatif budaya oleh Goethe-Institut Bandung, Institut Français d’Indonésie Bandung dan Rakarsa Foundation yang berlangsung sepanjang tahun 2021. Ngopi berupaya untuk mengeksplorasi lebih jauh pengalaman kolaboratif seni / kreatif / aktivis dari para pelaku lokal dalam proses kreatifnya serta tantangan, kendala dan potensi yang ada untuk bekerja bersama dalam isu-isu terkini di kota Bandung. Terdiri dari sembilan sesi diskusi terbuka dengan gaya unconference, masing-masing Ngopi menyajikan pemicu diskusi - masukan dari pakar dan praktisi setempat - yang menghasilkan diskusi terbuka dan percakapan yang lancar dengan penonton-peserta. Seri Ngopi akan menekankan tiga topik utama: identitas dan keragaman kolektif, lingkungan dan keberlanjutan, serta keadilan sosial dan pemberdayaan di ruang perkotaan kita bersama. Dengan percakapan informal namun mendalam ini, kami berusaha membangun landasan untuk tahap selanjutnya dari keseluruhan proyek.
 
Rubicon
adalah hasil kerja sama dengan Rakarsa Foundation, Goethe-Institut Bandung dan Institut Français d'Indonésie IFI Bandung, dan didukung oleh German-Franco Cultural Fund. Proyek ini terdiri dari serangkaian unconferences, hackathon, dan pameran pada Desember 2021.

Endira F Julianda adalah perupa dan pegiat seni rupa berdomisili Bandung. Kekaryaannya berkutat seputar konstruksi akan alam yang ditelusuri melalui observasi terhadap kehidupan urban. Ia juga terlibat dalam pengelolaan berbagai inisiatif seni rupa di Bandung serta turut mendirikan Koperasi dan Yayasan Rodha Among Karsa. Endira akan berperan sebagai moderator untuk Ngopi.4 hingga 6. 
 
Riyadhus Shalihin adalah pendiri dan direktur artistik Bandung Performance Art Forum, merupakan seorang dramaturg, penulis naskah drama, pembuat teater, seniman video dan pertunjukan, yang telah terlibat dalam banyak pertemuan dan festival seni kontemporer nasional dan internasional. Ia menjadikan arsip untuk menciptakan imajinasi sosial dalam menciptakan karya. Riyadhus akan berperan sebagai fasilitator untuk Ngopi.4 hingga 6.
 
Agung eko sutrisno (Eko), seniman media baru yang memanfaatkan performance art dalam prakteknya yang tinggal dan berkarya di kota Bandung. Ia mendirikan prfmnc.rar, menjadi anggota Forum Seni Pertunjukan Bandung (BPAF) sebagai scenographer, juga anggota Collective Visual Art Klub Remaja, dan Kapital Space. Sebagai seniman, Agung Eko Sutrisno tertarik pada nilai-nilai kearsipan dan pelestarian memori kolektif sebagai impuls kreatifnya. Ia juga mengangkat air sebagai bagian dari riset artistik dan karyanya di Cigondewah dan Arcolabs.
 
Mang Dian adalah pegiat lingkungan yang banyak beraktivitas seputar pelestarian sungai dan manajemen sampah, diantaranya bersama Komunitas Cikapundung, Karang Taruna Kelurahan, dan PHL BBWS Citarum. Kini Ia menjadi ketua Komunitas Masagi dan Ketua RT 04 Cibogo, Bandung.  
Rubicon

Kembali