Pemutaran Film Systemsprenger (2019) dan Aus dem nichts (2017)

Systemsprenger (2019) dan Aus dem nichts (2017) © Yunus Roy Imer - kineo Filmproduktion & Weydemann Bros

01.07.2023
14.00 dan 16.00 WIB

GoetheHaus Jakarta

Arthouse Cinema

Systemsprenger, 2019, Nora Fingscheidt
14.00 WIB


Bernadette atau Benni, begitu panggilan yang diinginkannya, seorang gadis yang lembut dengan energi yang menggebu-gebu, adalah seorang "pendobrak sistem". Ini adalah sebutan yang diberikan kepada anak-anak yang secara radikal melanggar setiap aturan, secara konsisten menolak struktur dan secara bertahap masuk ke setiap jenis program kesejahteraan anak dan remaja pemerintah Jerman. Di mana pun anak berusia sembilan tahun itu diterima, ia akan diusir lagi dalam waktu singkat. Dan sesungguhnya yang ia harapkan adalah tinggal bersama ibunya lagi. Seorang wanita yang kewalahan menghadapi ketidakpastian putrinya sendiri.

Berdasarkan skenario yang telah memenangkan banyak penghargaan, Nora Fingscheidt menyutradarai sebuah drama yang intens tentang kerinduan yang tak tertahankan dari seorang anak untuk mendapatkan cinta dan rasa aman serta potensi kekerasan yang ada di dalam dirinya. Pada saat yang bersamaan, film ini menggambarkan upaya tak kenal lelah dari para pendidik dan psikolog untuk mengupayakan terbentuknya satu perspektif mengenai masa depan di benak anak itu. Usaha-usaha ini hanya bisa dilakukan dengan rasa hormat, kepercayaan, dan kepercayaan diri. Ini tentunya sulit dan juga berpotensi menghancurkan diri sendiri bagi para pakar ini karena setiap anak yang ingin mendobrak satu sistem tertentu akan memiliki daya ledak yang tak terduga


Aus dem nichts, 2017, Fatih Akin
16.00 WIB


Kehidupan Katja di Hamburg benar-benar hancur ketika suaminya, Nuri, dan putra mereka, Rocco, terbunuh karena ledakan bom dalam sebuah aksi teroris. Dia mencapai titik terendah, mulai mengonsumsi obat-obatan dan mempertimbangkan untuk bunuh diri. Akhirnya, polisi mengidentifikasi dan menangkap pelakunya: André dan Edda, pasangan neo-Nazi. Ayah André sendiri yang menuntun polisi ke jalan yang benar. Namun, harapan Katja agar para pembunuh itu menerima hukuman di pengadilan hancur. Setelah persidangan yang mengerikan, di mana sahabat Nuri, Danilo, menjadi pengacara Katja, Edda dan André dibebaskan karena kurangnya bukti. Katja sangat terpukul, tetapi dengan segera rasa putus asanya berganti dengan keinginan untuk main hakim sendiri.

Arthouse Cinema

Kembali