Sumatran Numismatic Museum


Sumatran Numismatic Museum Museum Uang Sumatera adalah museum uang pertama yang ada di Sumatra yang diresmikan pada tanggal 2 Mei 2017 oleh Gubernur Sumatra Utara. Museum ini terletak di lantai 2 Gedung Juang 45 Sumatra Utara, Jalan Pemuda No. 17, Medan Maimun, Kota Medan, Sumatra Utara. Museum ini didirikan oleh Saparudin Barus yang merupakan kolektor uang yang peduli dengan sejarah uang Indonesia dan memberikan edukasi pada masyarakat.

Situs web
https://museumuangsumatera.org/

↩ Kembali ke Mitra GLAM 

Tentang koleksi

​​

Koin Kerajaan/Kesultanan
Beberapa koleksi koin kerajaan atau kesultanan yaitu koin dari Kesultanan Aceh, Kesultanan Deli, Royal Coal, Kesultanan Sri Indrapura, Kesultanan Pasai, Kesultanan Palembang, Palembang, Jambi, Kesultanan Banten Sultanat, Kesultanan Cirebon, Kesultanan Demak, Kerajaan Syailendra Mataram, Majapahit, Kerajaan Jenggala, Kesultanan Sumenep, Kesultanan Pontianak, Kerajaan Maluku, Kerajaan Banjarmasin, Kesultanan Mempawa, Kerajaan Buton, Kesultanan Makassa, dan Kesultanan Gowa Sultanate.
 
Token perkebunan
Koleksi token perkebunan mulai dari token perkebunan Sumatra, Tandjong Alam (Asahan), Tanah Radja, Kisaran, Deli, Poeloe Samboe, Hessa (Kisaran), token pertambangan Ballarat J.R. Grundi, token pertambangan minyak NKPM Soengai Gerong, token perjudian di Riau, token pertambangan minyak Bangka, dan token pertambangan minyak Palembang.
 
Oeang Republik Indonesia Daerah/Darurat (ORIDA)
Koleksi ORIDA yaitu Atjeh Timur ORIDA, Atjeh ORIDA, Koetaradja Atjeh ORIDA, Tapanoeli ORIDA, Pematang Siantar ORIDA, Asahan ORIDA, Tigabinanga Karo ORIDA, Nias ORIDA, East Sumatra ORIDA, Bukit Tinggi ORIDA, ORIDA exchange for Djambi, South Sumatra ORIDA, Bengkulu/Bengkulen ORIDA, Lampung ORIDA, Tanjung Karang Lampung ORIDA, dan Banten ORIDA.
 
Mesin cetak Oeang Republik Indonesia Tapanoeli (ORITA)
Merupakan mesin cetak uang di daerah Tapanuli, terutama di kota Sibolga selama masa Agresi Militer Belanda kedua, yang dipimpin oleh Resident Dr. Ferdinand Lumban Tobing. Mesin ini digunakan untuk mencetak uang bagi kepentingan ekonomi Tapanuli. Saat ini, mesin tersebut terdapat di Museum Uang Sumatera dan masih dapat digunakan.