Akses cepat:

Langsung ke konten (Alt 1) Langsung ke menu utama (Alt 2)

Bekerja di Jerman
Budaya Bekerja di Jerman

Budaya Bekerja di Jerman
© Colourbox

Masyarakat Jerman dikenal dengan pekerja yang bertanggung jawab dan pekerja keras, dalam hal bekerja mereka akan bekerja semaksimal mungkin dan seprofesional mungkin. Suasana dan lingkungan bekerja di sana pun bisa menjadikan pembelajaran.

Berikut ini ada beberapa budaya kerja di Jerman yang patut Anda ketahui, yang mungkin akan menjadi informasi Anda sebelum bekerja di Jerman.

Work life balance

Anda pernah mengalami dihubungi dan membicarakan pekerjaan setelah pulang ke rumah atau pada saat liburan? Pastinya Anda akan dengan berat hati menjawabnya. Berbeda sekali dengan budaya bekerja di Jerman. Di Jerman waktu pribadi setelah selesai bekerja akan sangat dihargai. Sebisa mungkin, perusahaan tempat Anda bekerja tidak menghubungi dan membicarakan soal pekerjaan di luar jam kerja, apalagi saat libur. Tetapi ada pengecualian tertentu dalam hal ini, seperti jika memang ada sesuatu kebutuhan yang mendesak dan Anda harus menghubungi kolega di luar jam kerja, biasanya hal tersebut tetap dilakukan, tetapi dengan sangat berhati-hati dan sebisa mungkin tidak langsung menghubungi tanpa seizin dari pihak yang bersangkutan terlebih dahulu.

Bukan berarti di luar jam kerja tidak ada kontak dengan kolega sama sekali. Hangout dengan kolega di luar jam kerja merupakan hal yang umum. Waktu hangout disini benar-benar dipakai hanya untuk membicarakan hal lain diluar jam pekerjaan. Mungkin ini juga tergantung budaya perusahaannya masing-masing.

Kerja efektif / independent work

Salah satu budaya kerja yang sudah diakui banyak orang, adalah cara bekerja orang Jerman yang sangat efisien. Terkadang pekerjaan yang biasa dilakukan 5-10 orang, di Jerman bisa dilakukan 1-2 orang. Salah satu contoh pekerjaannya adalah study trip. Perencanaan study trip, dalam bayangan Anda pastinya akan memakan waktu dan sulit, apalagi ketika harus mengumpulkan 20 orang dengan peserta dari luar negara. Hal seperti itu di Jerman bisa dikerjakan hanya dengan 2 orang saja.

Perencanaan dan eksekusi pun dilakukan dengan sangat efisien, ringkas, memadai (tidak berlebihan dan tidak kekurangan). Budaya bekerja yang efisien disini adalah Anda diharuskan untuk berusaha menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan cerdas agar bisa pulang ke rumah tepat waktu dan tidak lembur. Pada hari Jumat, sudah menjadi hal yang umum jika kantor banyak yang sudah Feierabend sebelum pukul 4 sore.

Tidak ada basa-basi / budaya sungkan

Di Jerman tidak ada yang namanya kata basa basi, alias kalau “Iya ya berkata Iya!”, kalau tidak bisa, jangan bilang “iya”, “semoga”, atau “ya, diusahakan.” Memang terkadang terkesan dingin saat bertanya atau minta bantuan, jika dijawab “Tidak bisa, tidak ada kapasitas untuk membantu.” Begitulah budaya orang di Jerman, tidak ada basa-basi dan tidak memberi harapan palsu saat tidak yakin bisa menyanggupi sesuatu. Kemudian tidak ada rasa sungkan saat menyampaikannya dan yang meminta bantuan pun tidak ada rasa sakit hati alias tidak baper jika ditolak.

Budaya seperti ini mungkin terkadang masih menjadi tantangan bagi kita, karena budaya sungkan dari Indonesia terkadang masih terbawa baik dalam situasi pekerjaan maupun kehidupan sehari-hari.

Hampir tidak ada hak istimewa untuk atasan atau flat-hierarchy, yang tua pun tidak dituakan

Komunikasi atau hubungan dengan atasan di Jerman cenderung lebih santai dan tidak terlalu formal. Pegawai bisa mengutarakan pendapat dan keinginan secara terbuka kepada atasannya. Tidak ada hak istimewa untuk atasan. Misalnya dalam sebuah acara, terkadang budaya di Indonesia atau mungkin budaya Asia pada umumnya, makanan yang diberikan harus didahulukan untuk atasan atau mendahulukan memberikan kepada orang yang lebih tua, atasan harus mendapatkan transportasi yang lebih bagus. Nah, perusahaan di Jerman sebagaian besar orang-orang disana benar-benar tidak memikirkan hal-hal semacam itu.

Coffee Break / Casual Talk di Kantor

Suasana bekerja di Jerman tidak selalu serius dan kaku seperti yang dibayangkan. Di kantor juga ada waktu untuk bicara santai di luar jam pekerjaan. Biasanya setiap pagi, hampir semua kolega pasti mencari kopi. Waktu ngopi di pagi hari biasanya dipakai untuk bersosialisasi dengan kolega dan sekaligus “mempersiapkan mental” untuk memulai hari. Sambil mengantri ambil kopi di pantry, kesempatan ini dipakai untuk saling tegur sapa dan bicara tentang apa saja mulai dari hobi, keluarga, politik, rencana liburan, dan sebagainya.

Langkah Menuju Jerman

Top