Olimpiade Bahasa Jerman Tingkat Nasional 2025
Babak final
21 JANUARI 2025
Final Olimpiade Nasional Bahasa Jerman akan berlangsung di Goethe-Institut Jakarta. Kemampuan bahasa Jerman peserta akan diuji dan dinilai oleh dewan juri yang berpengalaman.Pada bagian terakhir para finalis harus menunjukkan kemampuan berbicara mereka dalam sebuah ujian lisan. Ujian dilaksanakan secara berkelompok dan peserta diberikan waktu persiapan yang cukup. Setelah itu, tarik napas dalam-dalam dan tancap gas! Kami ucapkan sukses buat semua finalis!
22 JANUARI 2025
Semua finalis dan guru mereka berkumpul lagi di Goethe-Institut. Para pemenang NDO 2025 akan diumumkan dalam sebuah upacara penghargaan yang meriah!Tentu saja, akan ada juga acara tambahan yang menarik.
Peserta

- Foto dari kiri ke kanan
Atas: Annisa Nailatul Izzah (SMK Negeri 2 Banda Aceh), Fahmi Ihsaan Tamba (SMA Negeri 1 Plus Matauli Pandan), Mazaya Amru (SMA Negeri 19 Medan), Ratu Sabrina Turnip (SMA Negeri 5 Pematangsiantar), Diva Angel Lina Pakpahan (SMA Swasta Kampus Nommensen)
Bawah: Pangeran Timothy Perdana Simanjuntak (SMA YP HKBP 1 Pematangsiantar), Azza Mutiara Al Husna (SMK Negeri 4 Payakumbuh), Dhini Marsya Aulia (SMK Negeri 4 Payakumbuh), Gaza Ahmad Wirasena (Indonesian Creative School, Pekanbaru), Sultan Reynard Sadubi (Indonesian Creative School, Pekanbaru)
|
© Goethe-Institut Indonesien

- Foto dari kiri ke kanan
Atas: Laeli Alifia (SMK Negeri 1 Batam), Rafael Wibawa (SMK Negeri 7 Kota Bengkulu), Qinayu Qanita Zulkarnain (SMA Negeri 1 Kota Jambi), Muhamad Arif Permana Putra (SMA Ignatius Global School Palembang), Rayyan Kemal Akbar (SMA Ignatius Global School Palembang)
Bawah: Zalfa Syafira Hadiawan (SMA Negeri 1 Bandar Lampung), Charlene Kayla Tandrea (Saint John's Catholic School BSD, Kota Tangerang Selatan), Covenant E. Lingga (Saint John's Catholic School BSD, Kota Tangerang Selatan), Gracia Michelle Liu (SMA Santa Ursula Jakarta), Alvin Aditya Wibowo (Saint John's School Meruya, Jakarta Barat)
|
© Goethe-Institut Indonesien

Foto dari kiri ke kanan
Atas: Ethan Timothy Irawan (SMAK 1 BPK Penabur, Jakarta), Aurelia Davina Putri (SMA Negeri 6 Jakarta), Kenzie Blanket Roozen (SMA Negeri Unggulan M. H. Thamrin), Maisa Faizatun Nisa (SMA PGII 1 Bandung), Nasywa Fatiha Rahma (SMA PGII 1 Bandung)
Bawah: Muhammad Fajar Nugroho Wibowo (SMA Negeri 7 Bandung), Patrick Alandry Sudjana (SMA Madania), Indira Vibby (SMA PGII 1 Bandung), Karin Yuniarsih SMK Negeri 1 Pemalang), Keysha Yasmin Alfira (SMK Negeri 1 Pemalang)
|
© Goethe-Institut Indonesien

Foto dari kiri ke kanan
Atas: Ardhan Aryo Bimo (SMA Negeri 11 Yogyakarta), Azizah Haya Nareswar SMA Negeri 7 Yogyakarta), Aisyah Nida Us Salamah (SMA Negeri 2 Wonosari), Evan Risqi Prasetyo (SMA Negeri 1 Kedungwaru, Tulungagung), Gavra Handaru Kosasih (SMA Progresif Bumi Shalawat, Sidoarjo)
Bawah: Kalina Rasiyah Wijaya (SMA Negeri 1 Puri Mojokerto), Naurah Efra Maulidyah (SMA Negeri 2 Jombang), Joveano Quillon Argasetya (SMA Kristen Charis Malang), Chantika Creysentya Widya Agung (SMA Negeri 1 Lawang, Kab. Malang), Annisa Zahra Aprilia (SMA Negeri 1 Turen, Kab. Malang)
|
© Goethe-Institut Indonesien

Foto dari kiri ke kanan
Atas: Radja Deandra Reginald Terry (SMA Negeri 1 Mataram), Jeong Hyun Woo (SMAK Kesuma Mataram), Maria Gracinha Novenia Brites da Costa (SMA Santo Arnoldus Janssen Kupang), Thiodytta Manuela Toebe (SMA Negeri 3 Kupang), Yosefa Maria Ernestin Leyn (SMAK Frateran Maumere)
Bawah: Desy Kusumawardany (SMA Negeri 1 Bajawa, Kab. Ngada), Christiani Sesari Adrima (SMA Negeri 1 Langke Rembong, Manggarai), Anak Agung Paundra Agus Himawan (SMAS St. Fransiskus Saverius Ruteng), Maria Elviana Inna (SMK Swasta Pancasila Tambolaka), Saul Junior Ndolu (SMA Katolik Anda Luri Waingapu)
|
© Goethe-Institut Indonesien

Foto dari kiri ke kanan
Atas: Gerar Bibelio Magat (SMA Negeri 1 Palangka Raya), Shafira Nur Salsabila Putri (SMA Negeri 1 Sampit), Muhammad Darren Divaraya Putra Daryani (SMA Negeri 3 Samarinda), Ruth Gloryana Siregar (SMA Negeri 2 Balikpapan), Marsselina Angelika (SMK Negeri 1 Tarakan)
Bawah: Muh Ridho Anugraha (SMK Negeri 3 Gowa), Syahriani Kinantiputri Firman Baharuddin (MA Negeri 1 Kota Makassar), Estika Ayudia Putri. A. (SMA Negeri 1 Bone), Nur Azizah Shakila (SMA Negeri 7 Wajo), Sera Siti Zahra SMA Negeri 5 Tana Toraja)
|
© Goethe-Institut Indonesien

Foto dari kiri ke kanan
Atas: Muh. Al-Faqi Ibnu Rayyan (SMA Negeri 1 Palu), Arsyilla Nurul Azizah M. N. (UPTD SMA Negeri 1 Tinambung), Niswah Afiqah Anwar (UPTD SMA Negeri 1 Majene), Putu Anindya Winehakenya Trinata (SMA Negeri 9 Manado), Michelle Rebecca Junaedi (Manado Independent School)
Bawah: Juneisty B. S. Elly (SMA Negeri Siwalima Ambon), Putri Azalia Carissa Kabila (SMA Negeri 11 Ambon), Putri Satriani Hukubun (SMA Negeri 5 Tual), Dhani Dwi Saputra (SMA Negeri 1 Kota Sorong), Claudia Anastasia Yauris (SMA YPPK Agustinus Sorong)
|
© Goethe-Institut Indonesien

Foto dari kiri ke kanan
Atas: Neneng Handayani (SMK Negeri 1 Bismen Merauke), Satria Naufal Rafif (SMA Negeri 2 Jayapura)
|
© Goethe-Institut Indonesien
Setiap tahun para pemelajar bahasa Jerman terbaik dari berbagai daerah di Indonesia mendapat kesempatan untuk saling bertemu di ajang ini. Mereka dituntut untuk menunjukkan kemahiran berbahasa Jerman dan pengetahuan mereka tentang bahasa dan budaya Jerman.
Dalam perlombaan kali ini lima orang pemelajar bahasa Jerman terbaik dari seluruh Indonesia akan dipilih sebagai pemenangnya. Pemenang pertama dan kedua Olimpiade Bahasa Jerman Tingkat Nasional akan mendapatkan hadiah berupa kursus bahasa Jerman untuk remaja di Jerman. Kemudian, pemenang 3, 4, dan 5 akan berkesempatan untuk mengikuti kursus bahasa Jerman di Goethe-Institut Indonesien (luring/daring).
Bagian Kerjasama Pendidikan (Bildungskooperation Deutsch – BKD) bersama dengan IGBJI (Ikatan Guru Bahasa Jerman seluruh Indonesia) merupakan penyelenggara dari NDO 2025. Goethe-Institut Indonesien menanggung biaya akomodasi dan konsumsi peserta Olimpiade Bahasa Jerman Tingkat Nasional selama kegiatan berlangsung di Jakarta.
Tim Juri
Apa saja kriteria untuk berpartisipasi dalam NDO?
- Siswa/i kelas 10-11 dengan rentang usia minimal 15 tahun dan maksimal 17 tahun (sebelum Agustus 2025) dari SMA/SMK/MA yang menawarkan mata pelajaran bahasa Jerman. Siswa/i juga harus memenuhi persyaratan berupa:
- Peserta belum pernah kursus/bersekolah atau tinggal lebih dari 2 minggu di Jerman atau negara berbahasa Jerman lainnya (DACHL). Hal ini harus dinyatakan dengan surat pernyataan yang ditandatangani oleh orang tua peserta dan diserahkan kepada ketua panitia provinsi atau wilayah pada saat pendaftaran di tingkat provinsi. Apabila di kemudian hari ditemukan bukti bahwa surat keterangan yang dibuat tidak benar, maka segala hak peserta dinyatakan gugur.
- Peserta tidak tumbuh atau tinggal dengan orang tua yang berbahasa Jerman seperti penutur asli dan/atau menggunakan bahasa Jerman dalam kehidupan sehari-hari.
- Peserta bukan anak dari pegawai Goethe-Institut Jakarta, Goethe-Institut Bandung dan Wisma Jerman Surabaya.
- Peserta belum pernah mengikuti lomba atau olimpiade bahasa Jerman tingkat nasional, regional (mis. Asia-Pasifik) atau internasional.
- Peserta belum pernah mendapatkan beasiswa kunjungan ke Jerman atau negara berbahasa Jerman lainnya (DACHL) dari instansi manapun.
- Ketentuan-ketentuan tersebut wajib dibuktikan menggunakan Surat Pernyataan Orang Tua/Wali yang akan diberikan oleh panitia di tingkat provinsi. Apabila di kemudian hari ditemukan bukti bahwa surat keterangan yang dibuat tidak benar, maka segala hak peserta dinyatakan gugur.
- Siswa/i kelas 12 diperbolehkan mengikuti NDO hanya apabila baru mulai mengikuti pembelajaran bahasa Jerman di kelas 11.
Apa yang harus saya lakukan untuk dapat ikut serta dalam NDO ini?
Bagaimana cara mendaftarkan siswa/i saya untuk mengikuti NDO?
- Sekolah yang ikut serta menunjuk siswa/i terbaiknya secara resmi.
- Peserta yang telah ditunjuk dari sekolah masing-masing tersebut akan mengikuti babak penyisihan di provinsi atau wilayahnya. Babak penyisihan ini diorganisir oleh IGBJI di provinsi masing-masing.
- Pemenang dari babak penyisihan dari provinsi atau wilayah ini kemudian akan berlanjut menuju babak final sesuai dengan kuota masing-masing provinsi atau wilayah yang sudah ditetapkan. Babak final akan diselenggarakan oleh Goethe-Institut Jakarta.
Babak Penyisihan
Setiap provinsi mengirim siswa-siswi terbaik mereka dengan tingkat kemampuan bahasa A2 untuk mengikuti babak penyisihan dimana peserta harus berhasil menjawab soal-soal membaca, menyimak dan menulis.
Selanjutnya soal-soal yang telah dikerjakan oleh para peserta dinilai oleh dewan juri independen yang terdiri dari guru bahasa Jerman, dosen dan anggota IGBJI serta Tim BKD.
SOAL-SOAL DI BABAK PENYISIHAN
Pada babak penyisihan para peserta hanya mengerjakan soal-soal pada tingkat kebahasaan A2 saja. Kemampuan yang diuji pada tahap ini adalah kemampuan membaca, menyimak dan menulis.
Narahubung
-
Antje Nehls
Bagian Kerja sama Pendidikan
Konsultan Ahli Bidang Pengajaran Bahasa Jerman
-