Goethe-Institut

Indonesia
Pre-Jury

Pra-juri lebih dari 30 profesional pendidikan sains lokal dan komunikasi sains dari negara-negara yang berpartisipasi terlibat erat dalam pemilihan film.

Di Indonesia pra-juri pada tahun 2023 terdiri dari anggota-anggota berikut:
Fransiska Wahyu Ari Susilawati
Science Film Festival 2023 - Pre-Jury - Fransiska Wahyu Ari Susilawati

Direktur Akademik Sekolah Bogor Raya

Fransiska Wahyu Ari Susilawati merupakan seorang pengggiat pendidikan yang telah berkecimpung di dunia pendidikan sejak tahun 2002. Menjabat sebagai Direktur Akademik Sekolah Bogor Raya, Fransiska selalu melihat pembelajaran sebagai sesuatu yang penting untuk dilakukan dengan cara yang menyenangkan. Dengan begitu, rasa ingin tahu siswa akan bangkit dan siswa akan tertarik untuk belajar lebih lanjut.
Fransiska juga aktif berkarya. Ia telah menerbitkan lebih dari 27 buku TEMATIK TERPADU untuk Kurikulum 2013 dari penerbit Erlangga. Fransiska juga menjadi reviewer untuk Sains kelas 2 dan 3, serta kelas 8 dan 9 untuk penerbit Oxford. Selain itu, Fransiska aktif sebagai pembicara di beberapa forum pendidikan internasional, seperti forum Southeast Asia Education Leaders dan ACT di Bangkok, Korea Selatan, Vietnam, Filipina, dan Brunei Darussalam. Fransiska bahkan memiliki sebuah konten YouTube bertajuk Biru atau “Bincang Guru” yang merupakan wadah bagi para guru untuk berbagi kisah dan strategi.
Kesempatan untuk terlibat aktif dalam kegiatan Science Film Festival merupakan kesempatan yang sangat berharga bagi Fransiska. Diadakan oleh Goethe-Institut, Science Film Festival saat ini bekerja sama dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), tempat Fransiska bernaung sebagai salah satu pengurus besarnya. Melalui keterlibatannya, Fransiska yakin dapat menyebarkan inspirasi-inspirasi serta ide-ide baru kepada para guru yang ditemuinya di dalam kancah nasional maupun internasional.

Ragil Dimas Pamungkas
Science Film Festival 2023 - Pre-Jury - Ragil Dimas Pamungkas

Edukreator dan Guru IPA di SMP Katolik Ricci 1

Menjadi seorang guru yang tidak hanya memberi dampak di dalam kelas, melainkan juga kepada orang-orang yang menikmati konten-kontennya di media sosial, adalah misi yang sedang dijalankan Ragil Dimas Pamungkas. Bapak Ragil, demikian panggilan yang akrab disebut oleh anak-anak didiknya di sekolah. Namun, di media sosial, ia menggunakan nama akun „Kang Guru IPA“.  Ia memang aktif bermedia sosial khususnya dalam ranah edukasi mata pelajaran sains yang paralel dengan mata pelajaran yang diampunya. Konsistensi Ragil untuk menyebarkan konten sains yang kontekstual dan mudah “dikunyah” oleh berbagai kalangan berangkat dari keresahannya akan keterbatasan akses pengetahuan sains di kalangan masyarakat Indonesia. Tidak jarang pula ia membuat dan menyebarkan konten yang berkaitan dengan isu-isu ilmiah, teknologi, dan lingkungan untuk meningkatkan awareness para pengikutnya.
Selain itu, Ragil memiliki kesukaan terhadap bidang videografi. Bahkan melalui ketertarikannya ini, beliau sempat menjadi Finalis Kompetisi Video Literasi dan Numerasi yang diselenggarakan oleh GTK Kemdikbudristek tahun 2021. Ragil percaya video atau film sains yang berkualitas  dan disebarkan ke banyak masyarakat Indonesia akan meningkatkan kesadaran serta keterlibatan masyarakat dalam menjaga kelestarian alam sambil mengembangkan teknologi sains di daerah tempat tinggal masing-masing. Dengan Science Film Festival, Ragil sudah turut serta meramaikan acara ini sejak tahun 2017 di sekolah tempatnya mengajar.

Fuad Mahbub Siraj
Science Film Festival 2023 - Pre-Juri - Fuad Mahbub Siraj

Dosen Falsafah dan Agama Universitas Paramadina

Fuad Mahbub Siraj adalah seorang intelektual dengan gelar Doktor Filsafat-Ph.D dari International Institute of Islamic Thought and Civilization, International Islamic University Malaysia (ISTAC-IIUM) dalam bidang Philosophy, Ethics and Contemporary Issues. Dosen Falsafah dan Agama Universitas Paramadina ini ahli dalam bidang Filsafat Islam, Filsafat Sains, Filsafat Yunani dan Skolastik, Hermeneutika serta Pemikiran Islam. Profesional pendidikan ini juga aktif sebagai peneliti pada Paramadina Institute of Ethics and Civilization (PIEC) dan penulis pada beberapa buku dan jurnal-jurnal nasional serta international. Saat ini menjabat sebagai Direktur Kemahasiswaan dan Inkubator Bisnis Universitas Paramadina. Mendapatkan pengalaman baru menjadi juri Science Film Festival 2023 adalah sebuah kehormatan baginya.

Muhammad Afif Abqori
Science Film Festival 2023 - Pre-Jury - Muhammad Afif Abqori

Siswa SMKN 2 Banda Aceh

Muhammad Afif Abqori adalah siswa kelas 12 jurusan Teknik Kontruksi Gedung Sanitasi dan Perawatan (TKGSP) di SMKN 2 Banda Aceh. Lahir di Lhokseumawe pada 11 September 2005, Afif pindah ke Palembang hingga SMP, kemudian kembali ke Lamsayeun, Banda Aceh, hingga sekarang, tempatnya tinggal bersama ayah, ibu dan adik perempuannya. Selain pembelajaran regular, Afif mengambil kelas intensif bahasa Jerman di sekolah. Ia juga mengikuti kursus daring Goethe-Institut setiap Selasa dan Kamis pukul 18.00 hingga 20.30. Meskipun terkadang melelahkan, Afif sangat menyukai belajar bahasa Jerman. Afif pernah menjadi juara 1 lomba “Stadt der Kinder” dan juara 2 Olimpiade bahasa Jerman tingkat provinsi tahun 2021. Selain bahasa Jerman, Afif juga berlatih panahan dan berhasil menjadi juara 2 pada turnamen panahan tahun 2022. Ia juga gemar mendengar musik, fotografi, dan membaca novel fiksi. Selain gemar membaca, Afif menjadi juara 2 tingkat provinsi dalam perlombaan cipta buku elektronik pada Festival Literasi Sekolah (FLS) di tahun yang sama. Menurutnya, semua prestasi yang ia raih bukan hanya hasil kerja kerasnya sendiri melainkan juga dari guru-guru yang hebat yang selalu bersedia membantu saat ia mengalami kesulitan. Afif senang dapat menjadi bagian dari panel juri cilik Science Film Festival 2023 dan berharap bahwa film-film pilihannya dapat menjadi kesukaan bagi seluruh peserta Science Film Festival di Indonesia!

Naila Rafida Nasrun
Science Film Festival 2023 - Pre-Jury - Naila Rafida Nasrun

Siswi SMP Negeri 1 Anggeraja, Enrekang, Sulawesi Selatan

Naila Rafida Nasrun, atau biasa dipanggil Naila, lahir pada tahun 2007. Saat ini, ia duduk di bangku kelas 9 SMP Negeri 1 Anggeraja, Enrekang, Sulawesi Selatan. Naila senang menulis cerpen tentang kehidupan sehari-hari dan fotografi. Ia gemar mengambil gambar dari objek yang ada di sekelilingnya, terutama hewan dan tumbuhan. Naila juga tertarik dengan anime, khususnya One Piece. Luffy, tokoh utama dalam anime ini menjadi idola Naila karena memiliki karakter yang optimis dan sangat percaya diri, mempunyai impian besar, tampil apa adanya, dan berani mengambil risiko, seperti saat berhadapan dengan tokoh bajak laut terkuat di cerita itu. Naila juga menyenangi sains. Menjadi salah satu juri cilik di Science Film Festival adalah sebuah kesempatan yang tidak akan disia-siakan oleh Naila. Selain mengekspresikan minatnya, Naila juga berharap keterlibatannya ini dapat lebih mengembangkan kesukaannya terhadap sains.

Estrella Frances Armelle
Science Film Festival 2023 - Pre-Jury - Estrella Frances Armelle

Siswi SD Terpadu Pahoa

Estrella Frances Armelle lahir di Jakarta, 20 Desember 2012 dan saat ini sedang duduk di kelas 5 Sekolah Terpadu Pahoa, Tangerang. Sejak kecil Estrella aktif mengikuti berbagai kegiatan, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Di bidang akademik, Estrella berprestasi khususnya dalam Bahasa Mandarin dan Sains. Estrella telah mengikuti perlombaan berbahasa Mandarin sejak ia duduk di bangku TK, seperti lomba bertopik syair dan lagu Mandarin. Terbaru, ia meraih juara 3 dalam ajang Chinese Bridge (Chinese Profiency Competition) tingkat nasional. Dalam hal sains, Estrella berada di peringkat 10 besar tingkat kecamatan di Tangerang.