Diskusi Ngopi.6 – Memanusiakan Manusia

Ngopi.6 – Memanusiakan Manusia ©Zyfra Hatikva

29.04.2021
20.00 WIB

Online

Diskusi terbuka dengan gaya unconference

Siapa yang terpinggirkan di ruang publik? Bagaimana hak asasi manusia di Bandung? Bagaimana kita bisa mendukung kelompok yang terpinggirkan? Dalam Ngopi.6, moderator Vincent Rumahloine dan fasilitator Gian Ergiansyah mengajak untuk melihat perubahan perspektif dan fokus terhapad pengalaman masyarakat yang kerap terpinggirkan di ranah publik. Aktivis hak asasi manusia Indra Simorangkir dari Rumah Cemara dan Dwi Surya dari Female Plus berbicara tentang pekerjaan sehari-hari dan pengalaman mereka di organisasi mereka dan merefleksikan bersama peserta tentang bagaimana proyek seni dapat mendukung hak asasi manusia.

Terkait pencegahan penyebaran Covid-19, Ngopi.6 akan diimplementasikan secara virtual melalui Zoom.

DAFTAR

Rangkaian Ngopi dua bulan sekali adalah bagian dari Rubicon, sebuah inisiatif budaya oleh Goethe-Institut Bandung, Institut Français d’Indonésie Bandung dan Rakarsa Foundation yang berlangsung sepanjang tahun 2021. Ngopi berupaya untuk mengeksplorasi lebih jauh pengalaman kolaboratif seni / kreatif / aktivis dari para pelaku lokal dalam proses kreatifnya serta tantangan, kendala dan potensi yang ada untuk bekerja bersama dalam isu-isu terkini di kota Bandung. Terdiri dari sembilan sesi diskusi terbuka dengan gaya unconference, masing-masing Ngopi menyajikan pemicu diskusi - masukan dari pakar dan praktisi setempat - yang menghasilkan diskusi terbuka dan percakapan yang lancar dengan penonton-peserta. Seri Ngopi akan menekankan tiga topik utama: identitas dan keragaman kolektif, lingkungan dan keberlanjutan, serta keadilan sosial dan pemberdayaan di ruang perkotaan kita bersama. Dengan percakapan informal namun mendalam ini, kami berusaha membangun landasan untuk tahap selanjutnya dari keseluruhan proyek. 
 
Rubicon adalah hasil kerja sama dengan Rakarsa Foundation, Goethe-Institut Bandung dan Institut Français d'Indonésie IFI Bandung, dan didukung oleh German-Franco Cultural Fund. Proyek ini terdiri dari serangkaian unconferences, hackathon, dan pameran pada Desember 2021.

Vincent Rumahloine, seniman, Pengajar, Pendiri Sanggar Seni Rupa Kontemporer, dan Ketua Yayasan Rakarsa. Lulus dari FSRD Institut Teknologi Bandung kemudian berkerja dan berkarya dengan komunitas untuk membangun “safe space” bagi semua orang dari berbagai macam latar belakang. Saat ini sedang mengambil kuliah master di bidang Antropologi di Universitas Padjadjaran.
 
Gian Ergiansyah / Gabriel. Lahir, besar dan tinggal di Bandung. Peneliti Antropologi yang memiliki minat pada isu lingkungan, perkotaan dan seni. Aktif dikegiatan sungai dengan mendirikan Sakola Cikapundung dan tergabung dengan Studio Batur, sebuah studio seni di kawasan Dago Pakar.
 
Indra Simorangkir adalah penggiat sosial dengan fokus isu narkotika dan kesehatan (HIV/AIDS). Ia banyak melakukan sosialisasi NAPZA dan HIV/AIDS pada komunitas melalui ragam pendekatan seperti olahraga dan kelas diskusi. Sekarang bergabung dengan Jaringan Indonesia Positif untuk memperjuangkan hak sehat orang dengan HIV melalui sistem dukungan sebaya, berprinsip pada keterlibatan orang dengan HIV secara bermakna di semua tingkat penanggulangan HIV. Sebelumnya tergabung di Rumah Cemara Bandung
 
Dwi Surya adalah anggota dewan wilayah Jawa Barat di Ikatan Perempuan Positif Indonesia yang juga tergabung dalam organisasi Female Plus banyak bergerak dalam isu di wilayah urban tentang isu HIV, prostitusi, perempuan, dan anak.
 

Kembali