Luat sarang lebah (Lu’at Mauf) adalah sejenis sambal berbahan larva lebah yang mengandung protein tinggi. Luat/sambal ini sering dikonsumsi dalam beberapa acara-acara yang diselenggarakan oleh masyarakat desa Amfoang, di Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Dahulu kala, menurut kepercayaan masyarakat Amfoang, lebah diyakini sebagai saudara perempuan yang cantik jelita, sehingga proses pengambilan madu dari lebah di pohon harus disertai dengan ritual syair adat, yang dilantunkan seperti nyanyian rayuan agar Ratu Lebah mau memberikan madunya. Bagi masyarakat Amfoang, makanan ini adalah makanan terhormat. Saya terinpirasi oleh Lu’at Mauf karena makanan ini merupakan kreasi yang mencerminkan penghargaan pada potensi alam lokal NTT yang kaya akan potensi bahan pangan lokal.