Penayangan film Mobil Bekas dan Kisah-Kisah dalam Putaran

Arthouse Cinema_Jakarta_Mobil Bekas dan... © Courtesy of Kolektif

28.08.2018
19.00 WIB

GoetheHaus Jakarta

Sutradara: Ismail Basbeth, berwarna, 84 menit, 2017 | Diskusi bersama Cornelio Sunny setelah penayangan

Pemeran:
Cornelio Sunny, Dea Ananda, Gandhi Fernando, Giras Basuwondo, Ibnu ‘Gundul’ Widodo, Karina Salim, Leilani Hermiasih, Natasha Gott, Paul Agusta, Rukman Rosadi, Sekar Sari, Shalfia Fala Pratika, Verdi Solaiman, Yan Widjaya


Film ini memiliki beberapa cerita: tentang seorang akuntan yang tak mampu melupakan mendiang istrinya, tentang sepasang kekasih yang baru menikah dan berbulan madu ke kebun binatang, tentang tiga sekawan anggota band perempuan yang berjalan-jalan ke pinggiran desa untuk mencari inspirasi, tentang seorang pelacur yang menimbang rencana pelariannya, tentang seorang perempuan yang mencari pembunuh ibunya dan bertemu hantu gentayangan, tentang dua orang petani yang menuntut negara atas penggusuran paksa rumah mereka dan tentang sebuah mobil yang menyaksikan segalanya. Dari kisah-kisah ini kita dapat melihat gambaran mengenai Indonesia saat ini dalam hal ekonomi, politik, seni dan budaya, masyarakat, hukum, dan sejarah.

Ismail Basbeth

Lahir di Wonosobo, Jawa Tengah, Indonesia pada 1985.
 
Basbeth belajar musik tradisional dan komunikasi sebelum akhirnya jatuh cinta dengan seni membuat film. Ia belajar film otodidak, merupakan salah satu lulusan Berlinale Talent Campus di Jerman dan Asian Film Academy di Korea Selatan ketika ia memenangi beasiswa BFC & SHOCS Fund. Sejak 2008 ia telah menyutradarai dan memproduseri sekitar sepuluh film pendek yang banyak mendapat tempat dan penghargaan di berbagai festival nasional dan internasional. Another Trip to the Moon (2015) adalah film panjang pertamanya yang mendapat nominasi HIVOS-Tiger Award dan NETPAC Award of the International Film Festival Rotterdam 2015. Film panjang keduanya Mencari Hilal (The Crescent Moon, 2015) dinominasikan untuk Asian Future Award dalam rangka Festival Film Internasional Tokyo 2015 dan meraih tujuh kategori nominasi, antara lain untuk film terbaik, skenario asli terbaik, dan sutradara terbaik dalam rangka Festival Film Indonesia 2015. Sementara itu karya Basbeth berikutnya, Talak 3 (2016), mendapat pujian dari banyak kritikus film, menempati 15 film terlaris Indonesia 2016 dan dinominasikan untuk kategori skenario asli terbaik Festival Film Indonesia 2016. Mobil Bekas dan Kisah-Kisah dalam Putaran (The Carousel Never Stops Turning, 2017) adalah film panjang keempatnya. Film ini mendapat nominasi Kim Ji-seok Award pada Festival Film Internasional Busan 2017 dan terpilih sebagai program utama Festival Film Internasional Tokyo 2017. Karya terakhir Basbeth antara lain Woo Woo (atau Those Silence That Kills You and Me) dan film panjang kelimanya yang merupakan adaptasi novel berjudul sama, Arini. Kedua film tersebut akan dirilis pada 2018.

Basbeth adalah juga produser dan pendiri Matta Cinema, satu rumah produksi yang mengkhususkan perhatiannya pada pembangunan penonton film Indonesia dan produksi film artistik dengan cara bekerja sama dengan sutradara-sutradara yang unik dan kreatif. Ia juga produser dan pendiri Bosan Berisik Lab, sebuah laboratorium multi-disiplin dan non-profit untuk mendukung sutradara-sutradara muda yang ingin bereksperimen melalui karya mereka. Selain itu, ia juga turut mendirikan dan menjadi salah satu penyusun program Jogja-NETPAC Asian Film Festival, satu festival film ternama yang menampilkan perkembangan terkini sinema Asia yang diadakan setahun sekali di Yogyakarta, Indonesia.
 

ARTHOUSE CINEMA

Arthouse Cinema merupakan acara film rutin Goethe-Institut di Indonesia. Setiap Selasa kedua dan keempat di setiap bulan kami memutar film-film independen, garda depan, retrospeksi, eksperimental atau film dokumenter dari Eropa dan Indonesia – jadi kami memutar semua genre film, kecuali blockbuster!


 

Kembali