Penayangan film-film Jerman terbaik di layar lebar
German Cinema meyakinkan publiknya tahun ini dengan keanekaragaman, dengan sebuah ulang tahun, dan dengan sebuah fokus mini.
Tiga puluh tahun silam, pada 1989, Tembok Berlin roboh dan pada gilirannya memicu keruntuhan satu sistem secara keseluruhan. Sejak itu, masa seputar titik balik tersebut menjadi tema penting, termasuk di dunia film. Dalam rangka peringatan 30 tahun robohnya Tembok Berlin, pada 2019 ini kami menghadirkan tiga buah film yang dengan cara berbeda-beda mengungkapkan kehidupan di Jerman Timur dan Barat pada masa itu: Film
thriller bertempo tinggi
Ballon karya Michael “Bully” Herbig, adaptasi film yang atmosferis dari novel
Adam & Evelyn, serta biografi pembuat lagu
Gundermann – yang menang besar di Festival Film Jerman 2019 dengan meraih 10 nominasi dan 6 penghargaan.
Film unggulan pada Festival Film Jerman 2018,
3 Tage in Quiberon mengenai aktris Romy Schneider, juga termasuk dalam program dan menjadi satu dari dua film fokus mini Contemporary Black and White.
3 Tage in Quiberon dan
Fritz Lang sama-sama menyajikan potret tokoh film menonjol pada abad ke-20 dan melakukannya dengan cara yang mengesankan dari segi artistik melalui gambar hitam-putih yang fantastis.
German Cinema membawa dua film dokumenter yang sangat aktual ke layar lebar, yaitu
Exit – Leaving Extremism Behind dan
The Cleaners – Im Schatten der Netzwelt, dan selain itu juga mengusung banyak film favorit penonton, antara lain komedi perjalanan
25km/h, film remaja
Amelie rennt dan kisah keluarga yang menyentuh
Der Junge muss an die frische Luft, film yang paling banyak ditonton di bioskop-bioskop Jerman pada tahun lalu. Untuk para penggemar ketegangan dan kasak-kusuk kriminal (tentu saja sebatas dalam film!), kami merekomendasikan
thriller dinas rahasia
Das Ende der Wahrheit dan drama
Atlas.
German Cinema 2019
Kembali