Diskusi Innovation und Innovatoren - Berdaya: Bisnis+Budaya

CE Hub ©

16.11.2018 | 08:15 WIB

Teater Besar - ISI Surakarta

Cultural Entrepreneurship Hub Solo: Menghubungkan praktik artistik dan sudut pandang wirausaha untuk menggerakkan budaya dan ekonomi lokal

Dalam edisi kedua rangkaian diskusi "Inovasi dan Inovator", Nancy Margried dan Zaini Alif akan berbagi cerita mengenai perjalanan mereka sebagai wirausaha budaya dan sosial yang menjadi penggerak masyarakat. Mereka akan berbicara mengenai motivasi, inspirasi, kegagalan, keberhasilan dan praktik-praktik terbaik mereka untuk menginspirasi para mahasiswa dan menyapa audiens yang beragam: praktisi budaya muda di Surakarta, dosen, komunitas, dunia, pengusaha, pemerintah daerah, dan banyak lagi.

Nancy Margried ikut mendirikan Batik Fractal, sebuah usaha sosial yang berfokus pada upaya pemberdayaan pengrajin tradisional melalui teknologi. Pada tahun 2009, Nancy dan timnya menciptakan perangkat lunak desain parametrik yang diberi nama jBatik. Perangkat lunak ini menciptakan titik akses bagi generasi muda untuk melibatkan diri dalam pelestarian batik sebagai warisan nasional, dan memungkinkan pengrajin batik dari generasi yang lebih tua untuk berpartisipasi dalam ekonomi digital. Setelah berhasil melatih 3000 pengrajin dan mahasiswa di Indonesia dalam menggunakan perangkat lunak ini, Nancy sekarang menekuni upaya menciptakan inklusivitas digital dengan berfokus pada pengrajin perempuan dan teknologi.

Zaini Alif mengidentifikasi dan memperkenalkan kembali mainan dan permainan tradisional sebagai cara membantu anak-anak mengembangkan keterampilan sosial penting yang dahulu mereka peroleh melalui permainan analog yang kini ditinggalkan akibat semakin populernya permainan digital. Pada tahun 2015, ia mendirikan Komunitas Hong, sebuah pusat penelitian dan dokumentasi mainan dan permainan tradisional yang bertujuan melestarikan dan mempromosikan permainan tradisional. Hingga kini, Zaini mengoleksi 2500 jenis permainan tradisional dari Aceh sampai Papua, serta jenis permainan tradisional internasional dari 10 negara.


***

Tentang Cultural Entrepreneurship Hub Solo
 
Cultural Entrepreneurship Hub Solo merupakan proyek bersama Goethe-Institut, Strascheg Center for Entrepreneurship dan ISI Surakarta yang bertujuan membantu artis muda dan komunitas budaya mengembangkan jiwa wirausaha - membantu mereka bukan saja untuk mencapai sukses kreatif dan finansial berkelanjutan untuk diri sendiri, melainkan sekaligus berkontribusi terhadap inklusi sosial, pemberdayaan ekonomi dan revitalisasi budaya komunitas masing-masing.
 
Pada awal Mei, kegiatan hub secara resmi dimulai dengan bootcamp pelatihan untuk pelatih wirausaha selama tiga hari yang bersifat tertutup dan diikuti oleh para dosen terpilih dari ISI dan dengan presentasi untuk mahasiswa ISI serta komunitas kreatif Surakarta.
 
Hingga akhir 2018, hub akan menyajikan serangkaian presentasi bulanan terbuka yang masing-masing memperkenalkan satu wirausaha budaya/sosial mapan dari Jabotabek dan Jawa dan menawarkan coaching dan mentoring untuk tim usaha rintisan mahasiswa yang terpilih untuk mengikuti Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) 2018 ISI Surakarta.


***

Cultural Entrepreneurship Hub Solo bekerjasama dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta merupakan bagian dari proyek “Cultural Entrepreneurship Hubs” diinisiasi Goethe-Institut dan Strascheg Center for Entrepreneurship, disokong oleh Kementrian Luar Negeri Federal Jerman. Proyek percontohan ini saling menghubungkan antara tiga pusat di Yunani, Afrika Selatan dan Indonesia serta industri kreatif Jerman dan bertujuan memperkuat pemikiran dan aksi berwiraswasta dalam ranah budaya, demikian juga membangun jaringan global para wirausahawan budaya.

Kembali