Lokakarya Kolaseku, Keluargaku

Para Sekutu yang Tidak Bisa berkata Tidak © Cecil Mariani

13.02.2022
15.00 - 17.00 WIB

Galeri Nasional Indonesia

Memaknai relasi kekerabatan melalui lokakarya kolase untuk anak bersama Ika Vantiani

Ika Vantiani, seorang seniman dan kurator, mengajak anak-anak bercerita tentang salah seorang penghuni rumah mereka melalui kolase manual dengan menggunakan teknik gunting-tempel. Kolase akan dibuat dengan merespons salah satu gambar ruang di dalam rumah seperti ruang tengah, ruang TV, dan ruang makan—lengkap dengan barang-barang yang biasanya ada dalam ruang-ruang tersebut.

Info untuk Peserta

  • Lokakarya ini terbatas untuk 10 peserta, dan dilakukan sejalan dengan protokol kesehatan yang berlaku
  • Peserta berusia antara 7–12 tahun, dan jika perlu didampingi satu orang dewasa saat check-in via aplikasi PeduliLindungi di pintu masuk Galeri Nasional Indonesia
  • Materi disediakan oleh fasilitator
  • Jika tertarik untuk mendaftar, kirimkan email ke Nina.Hidayat.extern@goethe.de berisi nama lengkap peserta, usia peserta, dan nomor kontak pendamping
  • Konfirmasi peserta akan dikirimkan melalui email
Untuk bahan pembuatan kolase, Ika menyediakan berbagai foto karya dari pameran ‘Para Sekutu yang Tidak Bisa Berkata Tidak’ dalam berbagai ukuran. Peserta akan diminta memilih salah satu gambar ruangan yang paling sering mereka singgahi di rumah, lalu mengisinya dengan berbagai gambar benda dan foto karya pilihan mereka. Peserta diminta menceritakan tentang keriaan yang biasanya terjadi di ruangan pilihan mereka, termasuk orang-orang yang berada di dalamnya. Pada akhir lokakarya, setiap peserta akan mempresentasikan kolase buatan mereka.

Lewat proses menyusun, menempel, dan bercerita, peserta diajak membuat makna baru dari bahan yang tersedia. Proses menata, mengganti konteks, dan membuat cerita baru dari karya-karya yang sudah ada juga termasuk dalam proses perencanaan pameran berbasis koleksi seperti ‘Para Sekutu yang Tidak Bisa Berkata Tidak’.

ika vantiani

adalah seorang seniman dan kurator yang tinggal di Jakarta. Dalam karya-karyanya, alumni D-3 Periklanan dari The London Institute of Communications-Jakarta ini bereksplorasi dengan ide menjadi seorang perempuan hari ini yang berkelindan dengan media dan konsumsi. Kekaryaan Ika lekat dengan teknik kolase yang ia terapkan untuk lokakarya, instalasi, dan seni jalanan. Sejak 2009, Ika sudah terlibat dalam berbagai pameran sebagai seniman dan kurator, termasuk Pelicin yang menjadi program satelit Jakarta Biennale (2013), WANITA: Female Artivism – Jakarta! (2015), program pendamping IKAT/eCUT (2017), ARTJOG (2018), The Creative Freedom Festival (2018–2019), Biennale Jogja (2019), HUMANITYouth Festival (2020), dan masih banyak lagi. Ika adalah anggota kolektif seniman Micro Galleries, The Collage Club, dan It’s In Your Hands Collective.

PAmeran 'Para Sekutu yang Tidak Bisa Berkata Tidak

Seperti lagu lama yang masih enak didengar, pameran ini menghadirkan sepilihan karya dari koleksi Galeri Nasional Indonesia, Hamburger Bahnhof – Museum für Gegenwart – Berlin, MAIIAM Contemporary Art Museum, dan Singapore Art Museum, dengan kacamata yang sama sekali berbeda. Dikurasi oleh Grace Samboh, bersama Anna-Catharina Gebbers, Gridthiya Gaweewong, dan June Yap dan merupakan bagian dari proyek jangka panjang Collecting Entanglements and Embodied Histories. Pameran dibuka dari 28 Januari–27 Februari 2022 di Galeri Nasional Indonesia. Daftar secara gratis paling lambat sehari sebelum kunjungan melalui:

Galeri Nasional - pemesanan slot kunjungan
diOrganisir oleh:

Sekutu embodied histories

Mitra media dan komunitas:

Media sekutu embodied histories

Kembali