Pemutaran Film Krabat (2008) dan Freies Land (2019)

Krabat (2008) dan Freies Land (2019) © Christian Alvart - Syrreal Entertainment GmbH

22.07.2023
14.00 dan 16.00 WIB

GoetheHaus Jakarta

Krabat, 2008, Marco Kreuzpaintner
14.00 WIB


Berdasarkan novel eponim karya Otfried Preußler, film ini bercerita tentang Krabat, seorang yatim piatu muda yang miskin, yang berkeliaran di hutan Jerman pada akhir Perang 30 tahun. Kesepian dan tersesat, ia mengikuti panggilan yang menakutkan, yang membawanya ke sebuah penggilingan tua. Pabrik itu dihuni oleh seorang tuan misterius dan sebelas muridnya. Krabat ternyata ditakdirkan untuk menjadi murid kedua belas dari sang guru. Selama di sana, Krabat berteman baik dengan Tondra, yang mengizinkannya untuk mengetahui rahasia gelap yang menyelimuti pabrik dan sang guru. Seiring berjalannya waktu, Krabat dilatih ilmu hitam - dan menyadari bahayanya. Ketika dia jatuh cinta dengan seorang gadis, dia harus menyembunyikan hubungannya dari sang guru, yang berujung pada konfrontasi dan ujian berat bagi Krabat.


Freies Land, 2019, Christian Alvart
16.00 WIB


Musim panas 1992 di Jerman Timur. Ketika dua orang kakak beradik menghilang tanpa jejak, penyelidik Markus Bach dan Patrick Stein dikirim ke desa tersebut untuk melakukan penyelidikan. Mereka mengajukan pertanyaan kepada penduduk sekitar, namun jawaban yang mereka dapatkan tidak terlalu informatif. Pada awalnya hasil berbagai wawancara menunjukkan bahwa kedua gadis itu hanya melarikan diri ke Barat (negara-negara bagian yang sebelum reunifikasi adalah wilayah Jerman Barat) untuk melarikan diri dari Timur (negara-negara bagian yang sebelum reunifikasi adalah wilayah Jerman Timur) yang dirasa tandus dan terbelakang secara ekonomi. Para penyelidik bingung melihat tidak ada seorang warga pun yang tampak serius mencari kedua kakak-beradik itu bahkan tersirat mereka seakan menutup-nutupi kasus ini. Kemudian menjadi jelas bagi Bach dan Stein bahwa mereka tidak dapat mengandalkan dukungan masyarakat desa, yang tuturannya penuh dengan kebohongan dan intrik. Lalu, dua mayat ditemukan dan ternyata itu kedua gadis yang dicari. Kisah-kisah serupa dari desa itu pun terkuak. Kasus-kasus sejenis sudah pernah terjadi.

Arthouse Cinema

Kembali