Lokakarya dan pemutaran film
Digital Discourses 2023

Lokakarya

1. Teknologi AI dalam Membantu Korban Kekerasan Berbasis Gender Online

Lokakarya ini akan memperdalam pengetahuan dan praktik baik penggunaan teknologi AI dalam membantu korban kekerasan berbasis gender online untuk menandai dan menghapus konten intim non-konsensual dari platform. 

Peserta akan belajar mengenai:
  • Apa itu Kekerasan Berbasis Gender Online,  
  • Bagaimana menggunakan stopncii.org dan  
  • Bagaimana menggunakan takeitdown.ncmec.org. 
Fasilitator: ICT Watch adalah organisasi masyarakat sipil yang telah menginisiasi sejumlah inisiatif dan gerakan literasi digital di Indonesia.

2. Artificial Intelligence dan Tantangan Hoaks

Lokakarya ini akan membahas bagaimana AI dapat digunakan untuk memanipulasi informasi yang dapat berdampak bagi munculnya misinformasi dan disinformasi serta bagaimana kita dapat menghadapinya.
 
Peserta akan belajar mengenai: 
  • Penggunaan AI untuk manipulasi suara dan video 
  • Studi Kasus: Apakah organisasi pemeriksa fakta di Indonesia menggunakan AI?  
  • Penggunaan platform untuk melihat informasi yang dimanipulasi. 
Fasilitator: ICT Watch adalah organisasi masyarakat sipil yang telah menginisiasi sejumlah inisiatif dan gerakan literasi digital di Indonesia.

3. Mengurai AI: Bagaimana AI yang Bias Berdampak terhadap Karier Anda

Dalam lokakarya ini, kita akan mengeksplorasi bagaimana algoritma yang bias dapat memengaruhi masa depan dan karier Anda. Menyelami bahaya AI dalam alokasi penempatan studi dan proses perekrutan perusahaan, mengungkap potensi kemunduran karier karena filter yang bias. Bekali diri Anda dengan kesadaran untuk menavigasi dunia digital yang adil.

Fasilitator: Lena Rickenberg bekerja di lembaga think tank iRights.Lab sebagai pemimpin proyek untuk mobilitas digital dan juga bagian dari tim yang bertanggung jawab untuk penelitian dan komunikasi tentang AI dan Etika. Ia belajar Manajemen Politik dan bekerja di sektor startup serta nirlaba sebelumnya.

Menata Ulang Kreativitas: Bagaimana AI Mendefinisikan Ulang Masa Depan Seni

4. Mendefinisikan Ulang Masa Depan Musik: Diskusi

Jika membuat musik sekarang semudah menulis sebaris teks, apa yang akan terjadi pada industri musik di masa depan? Apakah AI menciptakan peluang untuk mempermudah lebih banyak orang memasuki industri musik atau justru mengurangi jumlah profesional musik? Apakah ini merupakan era baru dalam industri musik atau merupakan akhir dari otentisitas? 

Pembicara

Patrick Hartono adalah seorang komposer elektroakustik, seniman audiovisual, dan peneliti musik dengan latar belakang akademis yang kuat.
  
Monita Tahalea, seorang penyanyi dan penulis lagu. Ia memulai karirnya di dunia musik setelah menjadi finalis 4 besar Indonesian Idol 2005.

Moderator 

Tomy Herseta adalah seorang desainer, direktur kreatif, musisi elektronik, dan dosen.

Pemutaran Film

Serial film animasi AVA - Artificial V Art menempatkan fokus khusus kepada kecerdasan buatan. Seni dan artifisialitas tampaknya saling bergantung dan membuka pendekatan baru yang mempertanyakan kepenulisan dan definisi seni.

Hysteresis (Robert Seidel, 2021)

Dalam film eksperimental Hysteresis, gambar analog dan pemrosesan digital Seidel berpadu dengan penampilan Tsuki yang aneh. Pada saat yang sama, film ini menggunakan AI hingga absurditas untuk mengungkapkan citra histeria dan histeresis yang hingar-bingar, halus, dan mewah.

Hysteresis © Robert Seidel © Robert Seidel

Galaxy (Dagmar Schürrer, 2020)

Narator dalam karya gambar bergerak Galaxy adalah teknologi itu sendiri. Cerita ini dihasilkan oleh algoritma dan menawarkan interpretasi tentang pertemuan cinta dan kekecewaan, dan menceritakan tentang pertemuan singkat dua karakter Touch dan Long Swipe. 

Galaxy © Dagmar Schürrer/BirgitvonBally © Dagmar Schürrer/BirgitvonBally

Fest (Nikita Diakur, 2018)

Sebuah pesta di pinggiran kota. Rave, drone, barbeku, dan es krim. Kemudian aksi yang berani. Terinspirasi dan disimulasikan dari Youtube.

Fest © Nikita Diakur © Nikita Diakur

Random (Marc Adrian, 1963)

Sebuah kotak hitam yang tidak memiliki tujuan mutlak harus ditemukan bagi kekosongan besar yang dapat menghasilkan segala sesuatu. Inilah awal mula terciptanya Random, yang dianggap sebagai salah satu "film komputer" pertama yang pernah ada.

Random © Marc Adrian © Marc Adrian

Raum/Zeit (Subdream, 2011)

Meskipun keindahan intrinsik dari set dua dimensi Mandelbrot telah dikenal sejak awal tahun 1980-an, namun baru pada akhir tahun 2000-an, pencarian representasi tiga dimensi yang sesungguhnya semakin intensif. Raum/Zeit adalah sebuah pameran untuk beberapa kandidat ini.

Raum/Zeit © Subdream © Subdream

Aquateque (Einar Fehrholz, Above&Below, 2021)

Aquateque adalah sebuah film pendek yang mengeksplorasi sungai Ruhr melalui berbagai teknologi media baru. Proyek ini menggabungkan alat bantu AI dan AR untuk mengeksplorasi cara-cara berkelanjutan dalam menciptakan materi digital yang menggabungkan alam dan komputasi.

Aquateque © Einar Fehrholz, Above&Below © Einar Fehrholz, Above&Below

Auto Nom (Julius Steinhauser, 2017)

Auto Nom menawarkan alternatif optimis tentang konsekuensi tak terduga dari mobilitas otonom. "Autonomous Rolf", mobil klasik Jerman fiktif yang dapat menyetir sendiri, akan berada di bawah kap mobil Anda dengan perilaku yang penuh dengan kebebasan.

Auto Nom © Julius Steinhauser © Julius Steinhauser

Dear Humans (Joo Peter, 2023)

Film pendek 5 menit, 2023
Disutradarai oleh Joo Peter
Ditulis oleh ChatGPT dan Joo Peter
Karakter dan suara oleh Synthesia dan penulis.

Singularitas mengetuk pintu. Dalam film pendek distopia satir ini, AI dalam bentuk manusia mengungkapkan dirinya dengan kata-kata yang menghantui. Pembicara tampak benar-benar seperti manusia, namun, seperti 10 pembicara berikutnya, sepenuhnya hanyalah rekayasa. Atau apakah mereka aktor sungguhan, sang penulis yang bersembunyi di salah satu karakter?

Dear Humans © Joo Peter

5. Di Balik Berita: Bagaimana Harian Kompas Menggunakan AI

Di lokakarya ini, Harian Kompas akan menyingkapkan bagaimana mereka merangkul teknologi AI untuk memperkuat karya jurnalistiknya sehingga memberikan nilai tambah pada produk digital Kompas untuk publik. Kita akan melihat langsung contoh-contoh penggunaan teknologi AI yang sudah diimplementasikan di Harian Kompas. Selain itu kita juga akan melihat bagaimana Harian Kompas menggunakan teknologi AI untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas pekerjaan sehari-hari.

Fasilitator: Cahyo Listyanto adalah General Manager Technology, Product & Data di Harian Kompas (Kompas.id).

Media Sosial