Asia Tenggara adalah kawasan dimana tekstil memainkan peran yang amat penting. Tekstil tidak hanya diproduksi di berbagai negara namun juga memiliki tingkat konsumsi tinggi di kota-kota kosmopolitan. Di banyak negara, tekstil tradisional mempunyai nilai budaya yang sangat tinggi. Tekstil juga memiliki riwayat, baik bersifat kolektif maupun individual.
Layaknya produk tekstil, industri tekstil juga beragam, mulai dari kain ritual yang dibuat dengan tangan hingga desain interior dan fashion instan yang dijual di berbagai pusat belanja.
Tren dan pertanyaan besar selanjutnya adalah kesinambungan:
- Bagaimana tekstil dapat diproduksi dengan pendayagunaan bahan mentah yang lebih efisien?
- Peran apa yang akan dimainkan oleh ahli kriya tradisional di masa depan?
- Apakah kita, sebagai konsumen, menghadapi tantangan untuk mempertimbangkan ulang strategi belanja kita?
- Apakah produsen tekstil memiliki tanggung jawab untuk menawarkan produk baru, yang lebih ramah lingkungan dan berasal dari produksi yang bertanggungjawab terhadap manusia yang terlibat?
- Apakah kita sungguh perlu membeli?
- Tak bisakah kita menjadi pembuat dan perajin saja?
IKAT/eCUT adalah program Goethe-Institut untuk menggali masa lampau, masa kini dan masa depan tekstil di Asia Tenggara, Australia dan Selandia Baru (serta Jerman). Sub-programnya berusaha memahami potensi budaya tekstil dalam beragam bidang –dari seni hingga desain, dari tradisi hingga teknologi.