Science Film Festival adalah perayaan komunikasi sains di Asia Tenggara, Asia Selatan, Afrika, Amerika Selatan, dan Timur Tengah: Bekerjasama dengan mitra lokal, perayaan ini mempromosikan literasi sains dan memfasilitasi kesadaran akan isu-isu ilmiah, teknologi, dan lingkungan kontemporer melalui film internasional dengan kegiatan pendidikan yang menyertainya. Science Film Festival ini menyajikan isu-isu ilmiah yang mudah diakses dan menghibur bagi khalayak luas dan menunjukkan bahwa sains bisa menyenangkan. Ajang ini telah berkembang pesat sejak edisi pertamanya di tahun 2005, menjadi acara terbesar di dunia.
Science Film Festival 2025 berlangsung di 23 negara dari 1 Oktober hingga 20 Desember 2025 dan mengajak penontonnya untuk menikmati karya-karya terbaik dalam komunikasi sains internasional. Tema festival tahun ini adalah Pekerjaan Hijau, dengan fokus pada peran penting tenaga-tenaga ahli dalam memajukan teknologi dan solusi untuk masa depan yang berkelanjutan. Mari menjelajahi sains yang membentuk dunia kita dan berkenalan dengan sosok-sosok pendorong perubahan.
Pekerjaan Hijau (Green Jobs)
Science Film Festival mengangkat fokus Pekerjaan Hijau (Green Jobs) pada tahun 2025, menyoroti profesi yang penting dalam mempromosikan dan melestarikan lingkungan. Pekerjaan hijau memberi kaum muda kesempatan untuk tidak hanya menciptakan dampak yang berarti bagi dunia, tetapi juga membangun karier yang berkelanjutan. Jenis-jenis pekerjaan hijau menekankan praktik ramah lingkungan, mengurangi jejak ekologis, dan memajukan keberlanjutan. Di saat dunia menghadapi tantangan lingkungan dan iklim yang makin berat, langkah-langkah mendesak diperlukan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, melindungi keanekaragaman hayati, mempromosikan penggunaan sumber daya yang berkelanjutan, dan memitigasi perubahan iklim. Pekerjaan hijau memainkan peran penting dalam mengatasi tantangan ini dan mendorong transisi ke masa depan yang berkelanjutan.
Komitmen banyak negara untuk mengurangi emisi dan mempromosikan energi terbarukan telah memunculkan beragam keputusan politik dan regulasi, mendorong pertumbuhan pekerjaan seperti teknisi energi terbarukan, insinyur lingkungan, ahli pertanian berkelanjutan, koordinator daur ulang, arsitek bangunan hijau, manajer sumber daya air, analis perubahan iklim, konsultan efisiensi energi, dan banyak lagi. Dengan perhatian dunia yang terus tumbuh terhadap keberlanjutan dan praktik-praktik yang ramah, pekerjaan hijau berada di garis terdepan perubahan dunia menuju perekonomian rendah karbon. Science Film Festival 2025 akan menggarisbawahi pentingnya pekerjaan ini dan memperlihatkan bahwa ahli-ahli di pekerjaan hijau berperan penting untuk memasukan dan menerapkan teknologi yang dibutuhkan bagi dunia yang berkelanjutan.
Tahun ini, Science Film Festival Indonesia akan menayangkan 16 film dari tujuh negara. Science Film Festival Indonesia akan diadakan pada tanggal 4 hingga 30 November 2025 di 60 kota di seluruh Indonesia.