Claim Goethe Institut Claim Goethe Institut

Indonesia

Media dan Teknologi

Digital Discourses © Goethe-Institut Indonesia

Rangkaian Konferensi
 Digital Discourses

Para tenaga ahli dari Asia Tenggara dan Jerman membahas dampak transformasi digital terhadap masyarakat, politik, dan ekonomi.

Proyek

Gaming © Goethe-Institut Indonesien

Dossier
 Gaming

Game/permainan adalah bagian dari kehidupan. Manusia bermain agar dapat memahami dirinya sendiri serta lingkungan sekitarnya. Sejak saat itu komputer pun ada/diciptakan yang tentu saja digunakan juga untuk bermain.
Retas Budaya © Dominic Julian / Retas Budaya

Retas Budaya

Festival ini mempertemukan institusi GLAM (galeri, perpustakaan, arsip, museum) dengan pelaku industri kreatif dan pegiat teknologi untuk menghasilkan kolaborasi dan inovasi dari data budaya terbuka.
Wahyu Setyoningsih Foto: Wahyu Setyoningsih

Proyek
 Open Data

Kami menjelajahi cara baru untuk membangun budaya data terbuka di wilayah asia tenggara

Kecerdasan Buatan (AI)

Karya visual hasil teknologi generative AI di platform Stable Diffusion XL (https://www.stablediffusionai.ai/) dengan prompt “Shifting Landscape of the Creative Visual Industry in Indonesia.” Karya visual ini dihasilkan pada Senin (11 September 2023). © Ingki Rinaldi untuk Goethe-Institut Indonesia

Kecerdasan Buatan
 Pergeseran Lanskap Industri Visual Kreatif di Indonesia

Teknologi kecerdasan buatan generatif (generative AI) mulai dipakai dalam industri visual kreatif di Indonesia. Elemen kebaruan membuatnya menarik meskipun ada tantangan dalam penggunaan yang kontroversial. Pekerjaan dan peran manusia yang digantikan menjadi kekhawatiran terbesar.
Baik digunakan untuk pencarian atau moderasi konten otomatis: Kecerdasan buatan hanya berguna jika digunakan sesuai dengan kumpulan data yang mendasarinya. Foto (detail): © Adobe

Bias dan Eror
 Ketika AI Terimbas Bias

Waktu yang kita habiskan di dunia maya kian bertambah dalam sepuluh tahun terakhir. Dunia ini pun makin lama makin dikendalikan oleh segelintir korporasi yang memegang kendali signifikan atas hal-hal yang dapat kita lihat dan katakan, serta perangkat yang dapat kita akses. Bagi banyak orang, kendali ini tidak terhindarkan.

Citra dan Bias
 Seperti Apa Wajah Orang yang Normal?

Apa itu normal? Dan apa maksudnya wajah yang normal? Otak manusia tidak berhenti menganalisis dan mengelompokkan setiap wajah yang dilihat. Dan tak hanya manusia yang melakukannya. Di ranah sains dan teknologi pun terdapat cabang ilmu yang khusus meneliti wajah, kemudian menelaahnya secara statistik untuk mencari kenormalan. 
Psychologist Pavla Koucká Photo: © privat

AI and Psychology
 “Sedikit Manfaat bukan Pembenaran dari Kerugian yang Kita Alami”

Kecerdasan buatan, menurut psikolog Pavla Koucká, ibarat sosok ibu yang mengatur segala sesuatunya. Kalau tidak hati-hati, masyarakat akan menjadi anak-anaknya yang manja—serba ketergantungan dan tidak mampu menjalin hubungan nyata. Bagaimana kita dapat memanfaatkan AI sambil terus berkembang sebagai manusia?
Robot kerap memiliki ciri menyerupai manusia Photo (detail): picture alliance / BSIP | BSIP

Social Robotics
 Belajar hidup bersama robot

Ketika mesin menjadi teman berinteraksi, maka saat itulah kita perlu mempelajari kembali makna sosialitas. Tulisan berikut ini disarikan dari wawancara dengan Johanna Seibt, seorang ahli filsafat dari Universitas Aarhus.
Bisakah algoritma menciptakan musik yang menyaingi karya Bach? Penampilan “Gödel Escher Bach” di Pusat Seni Pertunjukan Barbican di London. Foto (detail): © private

Artificial Intelligence
 Mesin yang membebaskan kreativitas manusia

Ahli matematika dari Inggris, Marcus du Sautoy, yakin kecerdasan buatan (AI) bisa sama kreatifnya dengan manusia, bahkan bukan tak mungkin AI kelak memiliki alam sadar. Simak diskusi bersama Marcus tentang batasan kreativitas AI untuk saat ini, kemampuan AI memberikan kejutan, dan cara AI mengubah pemaknaan manusia terhadap kreativitas.
Kecerdasan buatan tidaklah adil atau netral seperti yang terlihat di permukaan. Foto (detail): © Adobe

Artificial Intelligence
 Salah kaprah AI

Di era modern, revolusi digital menyentuh semua bidang tanpa terkecuali. Mulai dari transportasi, komunikasi, hingga konsumsi, semuanya dikendalikan oleh kode, dan kode itu makin cerdas. Namun, kecerdasan buatan sesungguhnya tidak seadil ataupun senetral yang terlihat di permukaan.

Ekonomi Digital

Kegiatan pameran dan galeri seni yang khusus dibuat untuk memajang karya NFT tengah menjamur. Salah satunya, Superchief Gallery NFT di New York 2021. Foto: Jens Kalaene © picture alliance / dpa / dpa-Zentralbild

Non-Fungible Tokens
 Revolusi di Pasar Seni Digital

Dunia seni diguncang teknologi blockchain. Untuk pertama kalinya, non-fungible tokens (NFTs) memungkinkan karya seni digital diperdagangkan sama seperti lukisan, karya patung, atau karya foto dengan nilai yang juga tinggi. Tulisan ini membahas fenomena non-fungible token dan bagaimana NFT dapat menarik dana yang begitu besar. 

Budaya Digital

Bahasa seni dan sastra menginspirasi kreativitas dan pertukaran budaya © Goethe-Institut e. V./Illustration: Tobias Schrank

Sprechstunde – Kolom Bahasa
 Bahasa Jiwa: Seni dan Sastra

Bersama ChatGPT, masuki dunia seni dan sastra yang menjembatani budaya, memantik kreativitas, dan mempertemukan jiwa-jiwa dari seluruh dunia.
Proyek “museum4punkt0” menggalang sekitar 30 museum yang mengupayakan edukasi budaya secara digital: stasiun gim interaktif pada pameran khusus “Roads not Taken. Oder: Es hätte auch anders kommen können“ (Jalan yang Tidak Ditempuh. Atau: Keadaan Bisa Saja Berbeda) yang diselenggarakan oleh Museum Sejarah Jerman. Foto (detail): © museum4punkt0/David von Becker

Warisan Budaya
 Berkunjung ke Awan Museum

Di masa lalu, warisan budaya yang musnah akibat bencana alam atau perang akan musnah untuk selamanya. Namun, ke depan tidak harus seperti itu lagi: teknologi digital dapat melestarikan warisan budaya untuk generasi berikut.

Hak-hak Digital

Meredith Whittaker, presiden Signal Foundation, membuka konferensi ini dengan pidato utamanya. © Goethe-Institut Indonesia

Re:publica 2023 di Berlin
 Tentang Potensi Teknologi

Alfredo Putrawidjoyo dan Perdana Karim, dua peneliti dari Center for Digital Society Yogyakarta, berbicara tentang pengalaman mereka ketika menghadiri konferensi budaya digital "re:publica 2023" in Berlin.
Memantik Perbincangan Mengenai Kekerasan Atas Dasar Gender di Dunia Maya © Annisa Adjam

Pemutaran Film Tech Tales
 Memantik Perbincangan Mengenai Kekerasan Berbasis Gender di Dunia Maya

Dalam rangka kerja sama dengan EngageMedia untuk pemutaran film dan diskusi Tech Tales: Digital Rights in Asia-Pacific, yang berlangsung tanggal 3–4 Agustus 2023, kami mewawancarai salah satu pembuat film yang terlibat, Anissa Adjam.
Sebanyak dua buah bus listrik swakemudi berjalan di atas rute uji sepanjang 1,5 kilometer antara stasiun kereta Iselohn dan kampus Universitas Ilmu Terapan Südwestfalen (South Westphalia University of Applied Sciences) untuk layanan reguler. Foto (rincian): Rupert Oberhäuser © picture alliance / Rupert Oberhäuser

Mobil swakemudi
 Harus Dikaji Kasus per Kasus?

Siapakah yang bertanggung jawab dalam sebuah kecelakaan yang melibatkan mobil swakemudi? Ketika pakar hukum membahas sistem bantuan dan pengemudian otonom, diskusi menjadi rumit.
Top