Berlinale Blogger 2024
Melawan dengan Mencintai

"In Liebe, Eure Hilde“ (Sutradara: Andreas Dresen) bersama Johannes Hegemann, Liv Lisa Fries, Kompetisi Berlinale
"In Liebe, Eure Hilde“ (Sutradara: Andreas Dresen) bersama Johannes Hegemann, Liv Lisa Fries, Kompetisi Berlinale | Foto (Detail): © Frederic Batier / Pandora Film

Melawan adalah sebuah bentuk cinta. Itulah kekuatan cerita dari From Hilde, with Love, film asal Jerman yang masuk dalam program kompetisi Berlinale ke-74. Film ini menekankan dan mengingatkan bahwa revolusi bukan dimulai oleh adu jotos atau pertumpahan darah, melainkan, pertama-tama oleh kesadaran untuk mengasihi sesama dengan berani.

From Hilde, with Love berlatar waktu 1940 di Jerman, ketika Hitler berkuasa dan memulai Perang Dunia II. Karakter utama film ini adalah seorang perempuan bernama Hilde (Liv Lisa Fries). Film mengikuti hidup karakter ketika ia mesti melahirkan dan merawat anaknya di dalam penjara.

Hilde yang Tidak Heroik

Tak seperti kebanyakan film tentang hero, From Hilde, with Love memulai dan mengakhiri filmnya dengan adegan yang sekilas tampak tidak heroik, menyangkut adegan Hilde memetik stroberi dan membacakan surat cinta.

Dari karakter utama seorang perempuan, film ini juga menggambarkan Hilde sebagai pribadi yang tidak mencolok. Ia pemalu, berbicara dengan pelan, hampir tak pernah buka mulut untuk adu debat membicarakan topik-topik yang besar dan rumit. Orang-orang di sekitarnya menganggapnya “prude”, tidak asyik, dituduh sebagai bagian dari “armchair revolutionary”.

Tetapi, Hilde tanpa banyak bicara memberikan kekuatan kepada setiap orang yang bisa ia jangkau. Dengan mengambil alur non-linear, berpindah-pindah antara masa kini dan masa lalu, film mengajak kita untuk perlahan-lahan menyadari pengaruh dari gerak senyap Hilde.

Beroperasi dalam Senyap

Di masa lalu, Hilde beserta pasangan dan kawan-kawannya adalah bagian dari mata-mata “Red Orchestra”. Mereka secara sembunyi-sembunyi mentransmisikan informasi krusial tentang perang melalui radio. Tetapi, Hilde menambah PR-nya dengan menyimak titipan pesan prajurit-prajurit yang pergi ke Uni Soviet kepada keluarga mereka melalui radio, lalu mengirimkan kabar itu kepada keluarga mereka melalui surat.

Di masa kini, di penjara, Hilde menemani dan memberikan dukungan moral kepada perempuan-perempuan lain yang sedang hamil/dalam proses melahirkan, di kala dokter obgyn Nazi memperlakukan mereka dengan keji.

Di tengah maraknya film heroik yang male-centric dan maskulin, From Hilde, with Love menjadi sebuah tawaran segar, jika bukan radikal. Sebab, sekali lagi, ia memaknai cinta dan perlawanan dalam satu tarikan napas.
 

Top