Menyatukan Masyarakat Sipil di Tengah Pandemi
Selama masa COVID-19 terjadi pengawasan berbasis kesehatan, pembatasan mobilitas, dan juga kesadaran akan banyaknya orang-orang yang kurang mampu untuk mengakses ranah digital di mana semua aktivitas manusia kini tengah disandarkan selama terjadi pembatasan mobilitas.
Sementara itu, negara-negara di kawasan Asia Tenggara tengah mengalami penyusutan ruang warga, baik luring maupun daring yang mempengaruhi demokrasi.
Kondisi ini tentulah berpengaruh banyak pada kualitas hak-hak digital yang seharusnya dinikmati oleh warga.
Apa saja efek dari pandemi di ranah digital? Bagaimana mengatasi meningkatnya kekerasan daring berbasis gender? Bagaimana mengatur ujaran kebencian yang disampaikan secara daring? Bagaimana mengatasi penyusutan ruang sipil?
Bagian ketika dari rangkaian konferensi "Digital Discourses" ini akan melihat hubungan antara pandemi dan penyusutan ruang sipil di ranah digital.