Data2Life.Life2Data.

Transparansi Anggaran Desa Budaya menuju Desa Akuntabilitas Publik melalui Sistem Informasi Desa (SID)

  • Foto: Dwi Rahmanto Foto: Dwi Rahmanto

    Launching pelayanan Sistem Informasi Desa via Internet. Desa Dlingo ditetapkan sebagai desa dengan akuntabilitas publik pertama di Indonesia. Pada tahun 2016 ini Desa Dlingo mendapat penghargaan di acara Bantul Expo (11-08-2016). Desa Dlingo kembali menorehkan Prestasi, kali ini Desa Dlingo meraih Penghargaan dibidang Sistem Informasi yakni sebagai Desa Pelaksana Sistem Informasi Desa terbaik sekabupaten Bantul dari Kantor Pengolahan Data Telematika Kabupaten Bantul.

  • Foto: Dwi Rahmanto Foto: Dwi Rahmanto

    17-08-2016 merupakan hari bersejarah bagi bangsa Indonesia dan khususnya Pemerintah Desa Dlingo . Pada hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-71 ini juga dijadikan momentum sebagai Penetapan Desa Dlingo sebagai Desa Akuntabilitas Publik pertama di Indonesia. Kegiatan Launching SID ini diresmikan langsung oleh Bapak Camat Dlingo Drs SUSANTA, MPA beserta Pejabat SKPD serta Lurah sekecamatan Dlingo.

  • Foto: Dwi Rahmanto Foto: Dwi Rahmanto

    Bapak kepala desa, Bapak Bahrun Wardoyo bersantai di ruang kantor berlatar foto-foto mantan kepala desa dan berbagai penghargaan tropi. Bahrun menjadi kepala desa atau Lurah Dlingo pada tahun 2012. Pada awal tahun 2013, dia menginisiasi terbangunnya Sasana Anak Muda Dlingo Giriloji Cinta IT (Sandigita). Komunitas ini dibentuk untuk mengarahkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi secara positif. Kemudian, pada bulan November 2014, Desa Dlingo mengikuti pelatihan SID di KPDT Bantul, sebagai bagian dari program pemerintah kabupaten. SID ini kemudian dilengkapi dengan radio komunitas pada bulan Desember 2014.

  • Foto: Dwi Rahmanto Foto: Dwi Rahmanto

    Pelayanan di Kantor Kepala desa Dlingo, pelayanan secara manusla (bertemu, berbicara) masih sangat diperlukan, tidak semua warga bisa mengakses inetrnet, papan nama dsb, pelayanan secara tatap muka masih sangat berperan penting dalam pelayanan masyarakat.

  • Foto: Dwi Rahmanto Foto: Dwi Rahmanto

    17-08-2016, Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI Ke 71 Di Kecamatan Dlingo dihadiri semua warga Dlingo juga di hadiri warga desa tetangga, peringatan ini dilaksanakan pada jam 09.00 wib sampai jam 12.00 WIB.

  • Foto: Dwi Rahmanto Foto: Dwi Rahmanto

    17-08-2016, drama Kolosal yang digelar sebelum jalannya Peringatan Detik-detik proklamasi ini melibatkan kurang lebih 100 Pemain yang terdiri dari Seniman Jathilan, Seniman Hadroh, Seniman Tari, Siswa Siswa SD SMP yang ada diwilayah Desa Dlingo serta KKN UMY & KKN UNY Desa Dlingo Tahun 2016, acara ini merupakan bagian dari Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI Ke 71 Di Kecamatan Dlingo.

  • Foto: Dwi Rahmanto Foto: Dwi Rahmanto

    Pardjan, kepala Dusun Koripan II, memamerkan infografis dalam rangkaian launching SID. Pada launching SID ini diperkenalkan dua metode diseminasi data dan informasi, yaitu metode online melalui website dan offline yang salah satunya dengan penyebaran poster infografis.

  • Foto: Dwi Rahmanto Foto: Dwi Rahmanto

    Kholifatun Khasanah, 17 tahun, menggunakan fasilitas sosial media (facebook) untuk bisa mengakses informasi desa, anak muda kebanyakan lebih familiar menggunakan sosial media untuk mengakses internet desa.

Dwi Rahmanto
Indonesian Visual Art Archive (IVAA)


Bahrun Wardoyo menjadi kepala desa Dlingo pada tahun 2012. Pada awal tahun 2013, dia menginisiasi terbangunnya Sasana Anak Muda Dlingo Giriloji Cinta IT (Sandigita). Desa Dlingo, dari proses pencarian sejarah, adalah desa budaya. Desa budaya adalah desa yang mempunyai potensi adat tradisi, kesenian, kerajinan, arsitektur yang masih nyata dan tata ruang yang serta kehidupan sosial budaya sehari-hari. Desa dan pemerintah daerah berusaha mendorong alokasi anggaran, fasilitas dan pendampingan. Untuk fasilitas dan pendampingan ini dialokasikan dana sebesar 95 juta rupiah dari dana desa.

Bulan November 2014, Desa Dlingo mengikuti pelatihan SID di Kabupaten Bantul, sebagai bagian dari program pemerintah kabupaten. SID kemudian dilengkapi dengan radio komunitas pada bulan Desember 2014 bernama Sandigita FM, menempati frekuensi siaran di kanal 107.7 MHz. Selain itu, SID juga dengan melalu website http://dlingo-bantul.desa.id.

Dampak dari pengembangan SID yang meliputi radio komunitas dan website adalah informasi menjadi lebih cepat sampai ke warga. Desa juga menyediakan dua tower dan jaringan wifi gratis sehingga kegiatan pemuda dan warga desa menjadi “hidup” di balai desa.

Testimoni warga, Suwandi seorang penjual sate/ tongseng mengatakan sekarang dia menjadi mahir menggunakan handphone dan mudah mengakses internet dan SID. Dia memberikan masukan agar transparansi anggaran untuk Desa Budaya juga dibuatkan papan pengumuman dan baliho di tempat-tempat yang strategis di sudut-sudut desa.
 
Indonesian Visual Art Archive (IVAA) didirikan April 2007 sebagai organisasi nirlaba yang berkembang dari Yayasan Seni Cemeti (1995-2007).

Dalam kerjanya, Indonesian Visual Art Archive (IVAA) menggerakkan unsur-unsur pengumpulan dan eksplorasi arsip, sekaligus fasilitasi penelitian melalui Internet dan ruang fisiknya di Yogyakarta.

IVAA adalah penerus dari gagasan ruang alternatif yang menandai dinamika seni kontemporer pasca Reformasi. Berangkat dari tafsir atas kebutuhan mendesak atas keberadaan infrastruktur seni di luar inisiasi pemerintah dan lingkungan akademis, IVAA kemudian perlu mencermati jalur dan muatan yang berusaha dikomunikasikan oleh para pelaku seni.

IVAA percaya bahwa seni, dalam hal ini seni rupa, mampu membuka wawasan dan pemahaman atas apa yang terjadi di lingkungan sekitar. Pemikiran kritis dan aspirasi warga perlu dicatat, ditelaah, dan disosialisasikan.
Top