Kuliah di Jerman

Laporan Seminar Daring 4: Kuliah di Jerman © © Irvandy Syafruddin Seminar Daring 4: Kuliah di Jerman © Irvandy Syafruddin

Tercatat ada 8000 orang dari Indonesia yang melanjutkan studinya di Jerman. Angka ini membuat Jerman menjadi negara tujuan studi dengan mahasiswa Indonesia terbanyak dibandingkan dengan negara di Eropa lainnya.

Kualitas pendidikan yang tinggi dan biaya kuliah yang terjangkau membuat Jerman menjadi salah satu negara tujuan bagi pelajar asing untuk melanjutkan studinya, tidak terkecuali Indonesia. 8000 mahasiswa dari berbagai bidang dan jenjang pendidikan seperti Ausbildung, Studienkolleg, S1, S2, dan S3 yang tersebar di berbagai kota, membuat Jerman menjadi negara tujuan studi dengan mahasiswa dari Indonesia terbanyak dibanding dengan negara Eropa lainnya.

Pada hari Sabtu, 16 April 2022, Goethe-Institut Indonesien dalam rangka inisiatif “Sekolah: Mitra menuju Masa Depan” (PASCH) kembali melaksanakan seminar daring yang keempat dengan tema “Kuliah di Jerman” bersama dua alumni sekolah PASCH Indonesia dan dua narasumber tamu dari DAAD Indonesia dan PPI Jerman.

Kedua narasumber dari alumni tersebut adalah Michael Timothy (alumnus SMA Santa Ursula BSD) dan Joshua Kalempouw (alumnus SMA Negeri 1 Manado) yang saat ini sedang menempuh studi di Jerman. Tidak hanya itu, telah hadir juga narasumber tamu dari DAAD Indonesia, Olivia Jeane Sopacua yang menjabat sebagai penanggung jawab di bidang pemasaran dan konsultan di bidang kunjungan studi di Jerman. Dari pihak Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Jerman diwakili oleh Reza Syihabuddin Khasbullah yang saat ini menjabat sebagai ketua PPI Jerman. Keempat narasumber ini telah memberikan informasi dan membagikan pengalamannya seputar kuliah di Jerman kepada 70 peserta seminar daring yang hadir.

Seminar daring yang yang berlangsung dari pukul 15:00-16:30 WIB ini seperti biasa dibuka dengan perkenalan PASCH oleh moderator kemudian dilanjutkan dengan presentasi dari DAAD Indonesia tentang perkenalan DAAD dan persiapan studi di Jerman. Menurut ibu Olivia, untuk studi di Jerman, calon mahasiswa harus menentukan pilihan jurusan dan perguruan tinggi terlebih dahulu serta mempersiapkan berkas persyaratan yang diperlukan sebelum mendaftar kuliah. Dalam hal ini DAAD memberikan konsultasi gratis kepada calon mahasiswa yang ingin mendaftar studi di Jerman.

  • Laporan Seminar Daring 4: Kuliah di Jerman © Goethe-Institut Indonesien

  • Laporan Seminar Daring 4: Kuliah di Jerman © Goethe-Institut Indonesien

Tidak hanya memberikan konsultasi gratis, DAAD juga memberikan berbagai macam beasiswa untuk studi di Jerman. Untuk saat ini, DAAD Indonesia hanya memberikan beasiswa studi S2 dan S3. Namun, DAAD Jerman memiliki beasiswa studi S1 yang diberikan melalui Studienkolleg Indonesia. Salah satu penerimanya adalah Michael Timothy, yang mendapatkan beasiswa S1 di jurusan Informatik di Technische Universität (TU) München. Michael membagikan pengalamannya mendapatkan beasiswa dan proses mengurus berkas untuk kuliah di Jerman, serta memberikan tips untuk menjalani kehidupan sebagai mahasiswa.

Michael berpendapat bahwa setelah sampai di Jerman, mahasiswa akan dihadapkan dengan berbagai macam tantangan. Di situlah para mahasiswa harus fokus dan selalu ingat dengan tujuan utama yang ingin dicapai, yaitu menyelesaikan studi di Jerman.
Sesi kemudian dilanjutkan oleh ketua PPI Jerman, Reza yang memperkenalkan PPI Jerman serta program-program yang dilaksanakan oleh PPI Jerman. PPI Jerman adalah organisasi mahasiswa yang mendukung mahasiswa-mahasiswa Indonesia sebelum, ketika, dan setelah studi mereka di Jerman. Di Jerman sendiri terdapat 28 PPI cabang yang tersebar di 16 negara bagian di Jerman. Reza juga menambahkan, bahwa PPI Jerman adalah wadah bagi pelajar Indonesia di Jerman yang menghimpun, melindungi dan memperjuangkan kepentingan anggotanya sehingga tidak ada yang merasa tersisihkan.

Selanjutnya adalah presentasi dari Joshua sebagai mahasiswa di jurusan Linguistik Umum di Georg-August-Universität Göttingen yang juga membagikan pengalamannya mulai dari mengurus berkas untuk kuliah di Jerman, kehidupan sebagai mahasiswa hingga pengalamannya bekerja paruh waktu untuk menambah penghasilan. Mahasiswa di Jerman bisa bekerja sambil kuliah di berbagai macam bidang seperti menjadi tutor atau asisten dosen di kampus, di kantor, di toko dan juga restoran. Menurut Joshua, bekerja dapat melatih kemampuan bahasa Jerman di tempat kerja dan kontrak kerja juga dapat menjadi berkas penunjang untuk mengurus perpanjangan izin tinggal bagi mahasiswa asing.

Seminar daring kali ini diakhiri dengan sesi tanya jawab dari peserta yang masih penasaran dan mempunyai pertanyaan tentang bagaimana mempersiapkan studi di Jerman dan bagaimana menjalaninya. Di sela-sela seminar terdapat kuis mengenai presentasi dari para narasumber yang bisa dimenangkan para peserta apabila berhasil menjawab pertanyaan dari moderator dengan cepat dan tepat.

Seminar daring keempat dari PASCH Goethe-Institut Indonesien ini telah memberikan informasi seputar studi di Jerman dan membantu para peserta seminar untuk mempersiapkan diri dalam melanjutkan studi di Jerman.
 

Top