Melalui program Beasiswa Parlemen Jerman, peserta mendapat kesempatan untuk magang di kantor satu anggota parlemen dan berkuliah selama satu semester di salah satu universitas di Berlin.
Pada tahun 2020, Indonesia pertama kali diundang untuk berpartisipasi dalam Beasiswa Parlemen Internasional (IPS). Itu adalah berita terbaik bagi saya! Saya melamar dengan penuh antusias untuk mengikuti program ini, dan syukurlah, saya diterima!
Program IPS sebenarnya sudah ada sejak tahun 1980-an. Program ini membuka peluang kepada pemuda-pemudi bermotivasi tinggi dari seluruh dunia untuk mengenal dunia politik Jerman dan sistem demokrasi Jerman dengan lebih baik dari jarak yang lebih dekat. Sebagai bagian dari program ini, saya mendapat kesempatan untuk magang selama tiga bulan di kantor anggota parlemen, dan saya juga terdaftar selama satu semester di Humboldt-Universität di Berlin.
Ini adalah momen yang mengubah hidup saya! Lima bulan yang saya lewatkan di Berlin begitu berwarna. Saya bertemu banyak teman-teman baru dari segala penjuru dunia, dan saya belajar banyak dari orang-orang pintar dan luar biasa ini. Kalau ada waktu luang, kami biasanya pergi bersama-sama, bertukar ide, dan mengobrol tentang banyak hal menarik, seperti saling menceritakan kondisi politik di negara masing-masing. Terkadang, kami menjadi sedih dan emosional kalau salah satu teman membahas tentang pertikaian politik yang terjadi di negerinya. Tapi kami selalu berusaha untuk tetap netral, dan kami berharap bahwa setelah mengikuti program ini kami pun dapat memberi kontribusi untuk negara asal kami. Dan memang itulah harapan dari program IPS, yaitu pemahaman yang lebih prima mengenai sistem demokrasi yang berfungsi dengan baik.