Dua hari konferensi yang menyenangkan

Laporan pengalaman konferensi Schulwärts Maman Suparman © Colourbox

Saya, Maman Suparman dari Madania School Bogor, bersama dengan ibu Ani Inataliza dari SMA Negeri 5  Malang, telah menghadiri konferensi yang diselenggarakan oleh program Schulwärts di Istanbul, Turki,  dari tanggal 17 dan 18 Desember 2022. Saya datang lebih awal di tanggal 16, sedangkan rekan–rekan yang lain datang menyusul karena jadwal penerbagan kami berbeda. Konferensi ini dihadiri oleh 24 peserta dari negara-negara berikut: Indonesia, Thailand, Kamerun, Kroasia, Romania, Belgia, Republik Ceko, Polandia, Portugal, Brazil, Swiss, Turki dan Jerman.

Di hari pertama, tanggal 17 Desember 2022, konferensi diawali dengan pembukaan, yang kemudian dilanjutkan dengan permainan untuk memperkenalkan diri dan juga saling mengenal satu sama lain. Kemudian, ada pemaparan mengenai apa itu program Schulwärts!, proyek pengiriman mahasiswa untuk berperan menjadi guru Bahasa Jerman sebagai bahasa asing ke negara tujuan dan juga tujuan – tujuan program yang akan dicapai di negara tujuan.

Setelah selesai presentasi pemaparan tentang Schulwärts! oleh Benjamin Günther sebagai kepala bagian proyek, kami melakukan diskusi mengenai apa hasil dari proyek mahasiswa magang (praktikan), dampak kehadirannya dalam meningkatkan mutu pembelajaran bahasa Jerman sebagai bahasa asing,  problematika praktikan (terutama saat magang di negara tujuan), serta masukan yang konstruktif untuk pelaksanaan program praktikan di masa yang akan datang. Diskusi dibagi dalam dua grup besar, dan setiap grup memaparkan pandangannya sesuai dengan pengalaman yang telah dilaluinya bersama praktikan di sekolah masing–masing. Setelah berdiskusi, setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan forum yang dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Hari pertama konferensi ditutup dengan kegiatan makan malam bersama.

Gruppenarbeit beim Konferenz Schulwärts 2022 © © Ani Inataliza Gruppenarbeit beim Konferenz Schulwärts © Ani Inataliza
Pada hari kedua, Minggu, 18 Desember 2022, konferensi dilanjutkan dengan diskusi kembali dalam dua kelompok untuk membahas secara khusus mengenai hal-hal apa saja yang bisa dikembangkan lebih lanjut, serta harapan–harapan ke depannya untuk pihak Schulwärts!, praktikan, dan juga pihak sekolah tujuan. Salah satu topik yang juga menjadi pembahasan  lebih lanjut adalah mengenai kebijakan pembelajaran Bahasa Jerman dari setiap negara–negara tujuan para praktikan. Pada sesi ini, banyak sekali ide dan harapan yang aktual, seperti saran agar adanya pembekalan wajib mengenai pengetahuan adat, kebiasaan dan budaya di negara tujuan sebelum praktikan dikirim untuk bertugas, serta agar pembekalan tersebut menjadi mata kuliah wajib bagi para kandidat guru yang mengikuti program praktikan.

Ide dan harapan dari para peserta bertujuan agar kuantitas dan kualitas pembelajaran bahasa Jerman sebagai bahasa asing (DAF) semakin meningkat. Hal ini menjadi perhatian pula mengingat di setiap negara tujuan memiliki standar pembelajaran Bahasa Jerman sebagai bahasa asing (DAF) yang berbeda–beda, terlebih di negara Indonesia, yang mana pelajaran Bahasa Jerman semakin kecil porsinya dalam implementasi kurikulum merdeka.

Sesi kedua ditutup dengan kebersamaan para peserta melakukan wisata bahari dengan kapal mengelilingi selat Bhosporus, dilanjutkan dengan jalan kaki menuju Grand Bazar, Hagia Sophia dan Blue Mosque. Pada malam harinya, para peserta melakukan makan malam bersama. Pagi harinya kami bersiap untuk kembali ke negara masing–masing. Dua hari konferensi yang menyenangkan dan penuh kenangan.

Top