Residensi
Jessica Ekomane & Nadah El Shazly

Program residensi seniman Nusasonic - Crossing Aural Geographies

01.07 - 06.09.2019

Sebagian bagian dari proyek tahun jamak Nusasonic, yang bertujuan memperkuat jejaring budaya bunyi dan musik eksperimental di Asia Tenggara, Eropa dan kawasan lainnya, Jessica Ekomane dari Berlin dan Nadah El Shazly dari Kairo akan mengambil bagian dalam program residensi di Yogyakarta dari Juli hingga September 2019. Bekerja sama dengan Yes No Klub selaku mitra Nusasonic, kedua artis akan meriset musik tradisional dan kontemporer di Indonesia, bertukar pikiran mengenai praktik-praktik budaya dan artistik dengan artis dan komunitas lokal dalam serangkaian diskusi dan lokakarya, serta menghasilkan karya-karya baru.
 
---
 
Jessica Ekomane artis bunyi dan musisi elektronik yang berbasis di Berlin. Karya musikalnya dipengaruhi oleh beragam aspek persepsi akustik: misalnya manifestasi bunyi dalam ruang, psikoakustik, atau pun penggunaan struktur-struktur musikal yang rumit seperti poliritme. Selama residensi di Yogyakarta, ia bermaksud memperdalam keterlibatannya dengan skena musik dan seni di Indonesia, sekaligus melakukan riset mengenai khazanah tradisi musik setempat.
 
Nadah El Shazly tinggal dan berkarya sebagai penyanyi dan komponis di Kairo. Album perdananya AHWAR diluncurkan pada bulan November 2017 dan diperkenalkan melalui tur keliling dunia. Ia pernah tampil dalam festival internasional seperti Le Guess Who?, REWIRE, Best Kept Secret dan Supersonic, dan masih terus menghasilkan komposisi untuk film dan seni rupa. Selama kunjungannya, ia bermaksud terus menulis musik baru yang didasarkan atas rekaman lapangan (field recordings) dari Indonesia. Ia menaruh minat pada gerakan independen dan etika kolektif-kolektif artistik di Yogyakarta, dan berencana bertukar pikiran dan gagasan dengan artis-artis setempat untuk memajukan kerjanya dengan kolektif-kolektif di Kairo.