Konferensi
Digital Discourses: Hoaks dan Ekstremisme di Internet
Pakar-pakar dari Jerman, Indonesia, Singapura dan Myanmar mendiskusikan hubungan rumit antara kebebasan dan pembatasan di internet.
Livestream Konferensi
Berita bohong, kampanye hitam, radikalisasi daring, ujaran kebencian, penyaringan konten: Nyaris semua masyarakat di dunia telah mengalami efek samping negatif dari sistem komunikasi digital yang sangat terhubung.
Tetapi apakah kelompok-kelompok ekstrem kanan di Eropa menggunakan taktik yang serupa dengan kelompok Islamis di Asia Tenggara guna menjaring pengikut? Apakah orang Singapura bereaksi sama dengan orang Indonesia dalam menyikapi berita bohong? Pemerintah mana saja yang berhasil mencari cara untuk meminimalkan ancaman daring sambil menjaga hak-hak warga pada saat yang sama? Seperti apa perbedaan tipis antara menangkal hoaks dan membatasi kebebasan?
Pakar-pakar dari Jerman, Indonesia, Singapura dan Myanmar mendiskusikan hubungan rumit antara kebebasan dan pembatasan di internet dalam edisi pertama rangkaian konferensi Digital Discourses.
Nasir Abas (Indonesia):
Media Sosial sebagai Jalur Rekrutmen untuk Jaringan Teror
Patrick Stegemann (Jerman):
Mekanisme-mekanisme propaganda ultra-kanan di Jerman
Saijai Liangpunsakul (Myanmar):
Apakah Facebook Bertanggung Jawab atas Pembunuhan Massal di Myanmar? - Peran Platform
Panel discussion:
Taktik-taktik untuk Melawan Ekstremisme Daring
Donny B.U. (Indonesia)
Gagasan Pendekatan Multi-stakeholder untuk Mengelola Kebebasan Berekspresi di Internet
Kirsten Han (Singapura)
Singapura, “Berita Palsu”, dan Ruang yang Kian Menyempit untuk Masyarakat Sipil
Markus Reuter (Jerman):
Mengapa perang melawan ujaran kebencian dan berita palsu itu berbahaya bagi hak warga?
Panel discussion:
Apakah Restriksi Konten Itu “Keadaan Normal yang Baru”?
Informasi lebih lanjut
Digital discourses
Zaman transformasi digital mengoyak hal-hal yang dipandang sudah sewajarnya, menggeser keseimbangan kekuasaan dan membawa isu-isu sosial, etik, dan politik. Rangkaian konferensi Digital Discourses yang diprakarsai oleh Goethe-Institut Indonesien, Center for Digital Society (CfDS), dan ICT Watch mendalami dampak transformasi tersebut terhadap masyarakat, dunia politik, perekonomian, dan lingkungan hidup.
Detail
GoetheHaus Jakarta
Pusat Kebudayaan Jerman
Jl. Sam Ratulangi 9-15
Jakarta 10350
Indonesia
Bahasa: Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia
Harga: Gratis. Dengan pendaftaran.
+62 21 391 4042
+62 21 391 7467
+62 21 391 7471
WA +62 812 1882 9013
ivonne.kristiani@goethe.de